Bisnis.com, JAKARTA - Invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-21 pada Kamis (17/3/2022). Berbagai upaya negosiasi menuju kompromi telah dilakukan demi menuju perdamaian di antara kedua belah pihak. Namun, tampaknya situasi semakin tidak kondusif dan memanas antara Rusia dan Ukraina.
Berikut situasi terkini terkait invasi Rusia ke Ukraina yang dilansir dari The Guardian pada Kamis (17/3/2022).
Menlu Rusia dan Presiden Ukraina negosiasi
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyarankan pembicaraan yang membuat kemajuan meskipun pertumpahan darah terus berlanjut dan kekhawatiran dari beberapa pemimpin Uni Eropa (UE) bahwa Kremlin mempermainkan Kyiv.
“Ada beberapa harapan untuk mencapai kompromi. Status netral sekarang sedang dibahas secara serius bersama, tentu saja, dengan jaminan keamanan,” kata Lavrov.
Rancangan perdamaian antara Rusia dan Ukraina
Menurut ajudan presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, rencana perdamaian 15 poin yang diusulkan antara Moskow dan Kyiv hanya menunjukkan posisi permintaan dari pihak Rusia. Rencana perdamaian ‘tentatif’ yang mencakup gencatan senjata dan penarikan Rusia hanya jika Kyiv menyatakan netralitas dan menerima batasan pada angkatan bersenjatanya.
Rusia serang fasilitas umum Ukraina
“Pasukan Rusia mengebom kompleks teater dan kolam renang tempat warga sipil berlindung di kota pelabuhan Mariupol yang dikelilingi Ukraina,” kata para pejabat. Dewan Mariupol memposting gambar teater kota yang menunjukkan kerusakan parah dalam serangan hari ini, Kamis (17/3/2022) dan mengatakan jumlah korban sedang dikonfirmasi.
Kepala Administrasi Regional Donetsk, Pavlo Kyrylenko, mengatakan bahwa wanita hamil dan anak-anak berlindung di kolam, serta menyebut serangan itu sebagai ‘terorisme murni.’ Padahal, berdasarkan pernyataannya, kata ‘anak-anak’ telah ditulis di luar teater. Presiden Zelenskyy memberikan komentar, “Hati kami hancur oleh serangan itu, dan menyamakan pengepungan kota itu dengan Leningrad dalam perang dunia kedua.”
Biden sindir Putin sebagai penjahat perang
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai ‘penjahat perang.’ Ini tegurannya yang paling tajam terhadap Presiden Putin, setelah Ia mengumumkan bantuan keamanan tambahan sebesar $800 juta (Rp11,4 triliun) ke Ukraina untuk membeli lebih banyak senjata dan peralatan militer. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan komentar Presiden Biden adalah “Retorika yang tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan.”
Presiden Ukraina minta AS sediakan pasokan senjata
Presiden Zelenskyy meminta Kongres AS untuk menyediakan lebih banyak senjata dalam membantu negaranya melawan serangan udara Rusia dan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia, termasuk penarikan semua bisnis AS.
Rusia menyerang warga sipil Ukraina
“Pasukan Rusia menembak dan membunuh 10 orang yang berdiri untuk menerima roti di kota Chernihiv, Ukraina utara,” kata kedutaan AS di Kyiv. Para pejabat Ukraina mengatakan serangan itu terjadi pada pukul 10 pagi waktu setempat (3 PM WIB). Namun, Kementerian Pertahanan Rusia membantah laporan itu dan mengklaim tidak ada tentara Rusia di Chernihiv.
PBB membuka sidang terbuka tentang Ukraina
Dewan keamanan PBB akan bertemu hari ini, Kamis (17/3/2022) atas permintaan enam negara barat yang mengupayakan sidang terbuka tentang Ukraina. Misi PBB di Inggris mentweet, “Rusia melakukan kejahatan perang dan menargetkan warga sipil.
Perang ilegal Rusia di Ukraina adalah ancaman bagi kita semua.” Pertemuan itu dilakukan menjelang pemungutan suara yang diharapkan pada resolusi kemanusiaan Rusia, yang telah dikritik tajam karena tidak menyebutkan perang Moskow melawan Ukraina.
Rusia bebaskan Wali Kota Melitopol
“Pasukan Rusia telah membebaskan Wali Kota Melitopol di Ukraina,” kata Presiden Zelenskyy. Layanan komunikasi negara Ukraina membagikan video yang menunjukkan Zelenskyy berbicara kepada Ivan Fedorov setelah pembebasannya. Presiden mengatakan Fedorov diculik oleh pasukan Rusia pada 11 Maret 2022 yang mencoba membujuknya untuk bekerja sama tetapi “orang kami bertahan dan tidak menyerah.”
Jumlah korban warga sipil Ukraina bertambah
“Telah ditemukan mayat sejumlah lima orang, termasuk tiga anak-anak, selama pencarian di gedung-gedung perumahan di utara kota Chernihiv,” kata layanan darurat Ukraina. Mayat-mayat itu ditemukan di antara reruntuhan bangunan asrama yang diserang oleh Rusia.
PBB menginstruksikan Rusia berhenti invasi
Pengadilan internasional PBB (ICJ) telah memerintahkan Rusia untuk menghentikan invasinya, dengan mengatakan tidak melihat bukti apa pun untuk mendukung pembenaran Kremlin atas perang tersebut. Hanya hakim Rusia dan China di pengadilan yang memberikan suara menentang perintah tersebut.
Barat tidak akan bisa memecah belah Rusia dan mendominasi dunia
Presiden Putin mengatakan bahwa barat “tidak akan berhasil” dalam apa yang disebutnya sebagai upaya untuk mencapai dominasi global dan memecah belah Rusia.
Pidato yang disiarkan televisi kepada para menteri pemerintah, Presiden Putin melangkah lebih jauh dari sebelumnya dalam mengakui rasa sakit yang ditimbulkan sanksi barat terhadap ekonomi Rusia, tetapi Rusia bersikeras dapat menahan pukulan itu.
Rusia serang fasilitas kesehatan dan infrastruktur Ukraina
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa sejak awal invasi terdapat 43 serangan terhadap fasilitas kesehatan Ukraina, infrastruktur, dan pekerja. Dua petugas kesehatan tewas dan sedikitnya delapan terluka dalam serangan itu.
Seorang Balerina yang unggul di Rusia mengutuk atas invasi Rusia
Balerina prima Olga Smirnova, salah satu bintang dansa terbesar di Rusia, telah keluar dari perusahaan Balet Bolshoi di Moskow setelah mencela invasi Rusia. Awal bulan ini, Smirnova mengunggah opininya di Telegram bahwa Ia menentang perang “dengan segenap jiwaku.”
