Bisnis.com, JAKARTA – Ukraina mengklaim telah melumpuhkan sejumlah personil dan alat tempur milik Angkatan Bersenjata Rusia sejak pertama kali perang meletus pada tanggal 24 Februari 2022.
Dalam catatan pihak Ukraina, jumlah tentara Rusia yang terbunuh selama konflik berlangsung sekitar 13.800.
Sementara kendaraan tempur yang berhasil dihancurkan antara lain 430 tank, APV 1.375, sistem artileri 190, MLRS 70, sistem pertahanan anti-pesawat 43, pesawat 84, helikopter 108, dan kendaraan sebanyak 819.
Selain itu, Angkatan Bersenjata Ukraina juga menghancurkan tiga perahu, 60 tangki bahan bakar, drone tempur 11, dan peralatan khusus milik Rusia sebanyak 10 unit.
“Data sedang diperbarui. Perhitungannya diperumit dengan intensitas permusuhan yang tinggi,” demikian penjelasan resmi dari pihak Ukraina.
Serangan Rusia
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia merilis video detik-detik pesawat tanpa awaknya menyerang infrastruktur militer milik Angkatan Bersenjata Ukraina.
Baca Juga
Dalam video yang dibagikan pada Rabu (16/3/2022), serangan drone "Inohodets" milik Rusia berhasil menghancurkan benteng dan kendaraan lapis baja milik Ukraina.
Tampak dalam video itu percikan api mengepul ke udara saat pesawat nir awak Rusia menembakkan rudal ke arah sasaran kendaraan lapis baja yang berada di bawahnya.
"Penggunaan tempur UAV dilakukan dalam kondisi cuaca yang sulit," demikian tulis keterangan dalam video tersebut.
Adapun daya dukung perangkat Drone adalah 300 kilogram. Drone ini mampu mendaki hingga ketinggian 7,5 kilometer dan mencapai kecepatan hingga dua ratus kilometer per jam, radius penerapannya adalah 300 kilometer.
Dalam catatan Bisnis, Rusia berulangkali mengerahkan pesawat nir awaknya untuk memburu kelompok nasionalis Ukraina. Rusia sejauh ini telah berhasil menghancurkan sejumlah target milik militer Ukraina.
Jurnalis Tewas
Sementara itu, dua wartawan yang bekerja untuk Fox News dilaporkan tewas tertembak di wilayah Horenka pinggiran Kyiv di Ukraina, menurut staf jaringan media milik Amerika Serikat (AS) tersebut.
Juru kamera Pierre Zakrzewski, 55, dan Oleksandra Kuvshinova, 24, tewas ketika kendaraan mereka tertembak akibat serangan di Ukaraina. Adapun, rekan mereka, Benjamin Hall, 39, terluka dan masih dirawat di rumah sakit.
CEO Fox News, Suzanne Scott mengatakan kejadian itu sangat memilukan bagi perusahaan media tersebut.
Scott mengatakan "gairah dan bakat Zakrzewski sebagai jurnalis tidak tertandingi".
"Pierre adalah seorang fotografer zona perang yang meliput hampir setiap berita internasional untuk Fox News dari Irak hingga Afghanistan sampai Suriah selama masa jabatannya yang panjang bersama kami," katanya seperti dikutip BBC.com, Rabu (16/3/2022).
