Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IRGC Iran Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan Ke Erbil

Islamic Revolutionary Guard Corp (IRGC) mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal ke wilayah Erbil, Irak.
Arsip - Sistem anti-rudal Iron Dome menembakkan rudal intersepsi saat roket diluncurkan dari Gaza menuju Israel seperti yang terlihat dari kota Ashkelon, Israel, Selasa (12/11/2019)./Antara-Reuters
Arsip - Sistem anti-rudal Iron Dome menembakkan rudal intersepsi saat roket diluncurkan dari Gaza menuju Israel seperti yang terlihat dari kota Ashkelon, Israel, Selasa (12/11/2019)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (Islamic Revolutionary Guard Corp/IRGC) mengaku bertanggung jawab atas serangan selusin rudal ke ibukota wilayah Kurdi yakni Erbil, di Irak Utara.

Seperti dilansir dari ABC News, IGRC mengatakan serangan itu menyasar kepada daerah pusat strategis Israel di Erbil, Irak pada Minggu (13/3/2022). Adapun, dalam sejumlah pemberitaan, setidaknya enam dari 12 rudal yang ditembakkan tersebut telah menghantam kantor konsulat Amerika Serikat.

"Setiap pengulangan serangan oleh Israel akan dibalas dengan tanggapan yang keras, tegas dan destruktif," kata ujar IGRC dalam keterangan resminya, Minggu (13/3/2022).

Adapun, seperti dilaporkan Bloomberg, serangan selusin rudal itu terjadi beberapa hari setelah IRGC bersumpah untuk membalas dendam setelah dua anggotanya tewas dalam serangan rudal Israel di dekat ibu kota Suriah, Damaskus pada 7 Maret 2022.

IGRC pun memperingatkan Israel, bahwa serangan yang lebih parah dan destruktif akan dikirimkan pihaknya.

Serangan itu juga mengikuti penangguhan negosiasi tidak langsung antara Iran dan AS yang bertujuan memulihkan kesepakatan nuklir 2015. Negosiasi itu berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan antara Kremlin dan Gedung Putih atas perang Rusia di Ukraina.

Sementara itu, kantor berita yang dikelola Pemerintah Iran, yakni Nour News juga melaporkan bahwa Teheran telah secara sepihak dan untuk sementara menangguhkan pembicaraan yang ditengahi Irak dengan Arab Saudi.

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan tidak ada yang terluka atau tewas dalam serangan rudal tersebut. Dia juga menyangkal laporan sebelumnya bahwa konsulat AS di Erbil adalah sasaran dari aksi serangan rudal tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg & ABC News
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper