Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Ilegal Masih Marak, DPR: Genjot Literasi Keuangan!

DPR menilai pemerintah harus lebih serius menindak investasi bodong agar tidak lebih banyak lagi jumlah warga yang menjadi korban.
Ilustrasi tindakan penipuan atau investasi bodong/123rf
Ilustrasi tindakan penipuan atau investasi bodong/123rf

Bisnis.com, JAKARTA - Meski Satgas Waspada Investasi telah memblokir puluhan investasi illegal pada Pebruari 2022, tapi masyarakat tetap harus waspada dengan penawaran binary option seperti Binomo Cs hingga robot trading.

"Korban investasi bodong ini menunjukkan masih rendahnya literasi keuangan, karena itu literasi keuangan harus terus digenjot," kata Anggota Komisi XI DPR, Ahmad Najib Qodratullah di Jakarta, Senin (7/3/2022).

Dia menambahkan banyaknya masyarakat yang menjadi korban investasi bodong harus menjadi perhatian serius pemerintah.

Lebih jauh Anggota Fraksi PAN ini mengungkapkan dalam kondisi yang serba sulit akibat dampak pandemi Covid-19. Masyarakat mencari alternatif uang secara cepat, termasuk melalui investasi ilegal.

"Speculative demand turut memotivasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan tersebut," ujarnya.

Legislator dari Dapil Jabar II ini sepakat mendorong para pemangku kepentingan untuk memprioritaskan memberi perlindungan kepada masyarakat agar tak banyak jatuh korban.

"Artinya, semua pihak dari hulu hingga hilir perlu bersinergi, termasuk otoritas yang mengawasi kegian industri keuangan sampai dengan aliran dana yang mencurigakan," kata Najib.

Terkait transaksi mencurigakan yang mengarah pada dugaan pencucian uang, Najib mendorong aparat yang berwenang untuk segera mengambil langkah pre-emptive.

Hanya saja, lanjut Najib, urusan dan masalah hukum terhadap para pelaku investasi bodong ini sebaiknya dikonsultasikan dengan pakar dan aparat hukum yang memiliki kewenangan.

"Namun perlu dipastikan tindakan efek jera yang benar-benar efektif agar dapat menekan perusahaan-perusahaan serupa," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani Ketua DPR Puan Maharani mengemukakan bahwa tren keuangan digital saat ini tengah berkembang pesat dan digemari oleh generasi milenial. Bahkan, keuangan digital juga sudah menjadi gaya hidup bagi kelompok tertentu.

Sayangnya, kata Puan, banyak pelaku kejahatan yang memanfaatkan tren keuangan digital itu. Dia mendesak agar Pemerintah segera mengedukasi dan melakukan literasi keuangan digital kepada masyarakat, terutama generasi milenial.

“Literasi ini penting untuk mencegah terjadinya berbagai kasus tindak pidana penipuan berkedok investasi, terlebih dengan melibatkan sejumlah publik figur sebagai influencer,” kata Puan dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (7/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper