Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-11: Zelensky Telepon Biden, Putin Ingatkan Sanksi Ekonomi

Berikut peristiwa yang terjadi selama perang Rusia-Ukraina hari Ke-11. Mulai dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telepon Joe Biden hingga Vladimir Putin ingatkan sanksi ekonomi seperti deklarasi perang.
Asap dan api terlihat di Kyiv saat Rusia melanjutkan invasi ke Ukraina, Sabtu (26/2/2022). REUTERS/Gleb Garanich
Asap dan api terlihat di Kyiv saat Rusia melanjutkan invasi ke Ukraina, Sabtu (26/2/2022). REUTERS/Gleb Garanich

Bisnis.com, JAKARTA - Perang Rusia-Ukraina telah memasuki hari ke-11. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikabarkan melakukan sambungan telepon dengan Presiden AS Joe Biden.

Dilansir Guardian pada Minggu (6/3/2022), inti pembicaraan Biden dan Zelensky salah satunya terkait penyaluran bantuan militer, kemanusiaan, dan ekonomi. Keduanya juga membahas kelanjutan upaya sanksi terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina.

Berikut rangkuman peristiwa yang terjadi selama perang Rusia vs Ukraina hari ke-11

1. Zelensy Telepon Joe Biden

Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy melalui sambungan telepon untuk membahas upaya berkelanjutan untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan mempercepat bantuan militer, kemanusiaan, dan ekonomi AS.

Pihak Gedung Putih mengatakan kedua kepala negara juga membahas pembicaraan antara Rusia dan Ukraina, tetapi tidak memberikan rincian tambahan.

2. Putin Sebut Sanksi seperti Bentuk Deklarasi Perang

Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat atas invasi Rusia ke Ukraina seperti deklarasi perang.

"Untungnya belum sampai ke situ," ujar Putin seperti dikutip dari BBC, Minggu (6/3/2022).

Putin juga memperingatkan bahwa setiap upaya untuk memberlakukan zona larangan terbang (no-fly zone) di atas Ukraina akan dianggap sebagai partisipasi dalam konflik bersenjata. Meski demikian, Putin menolak saran bahwa dia akan memberlakukan keadaan darurat atau darurat militer di Rusia. Putin membuat pernyataan itu saat berbicara dengan sekelompok pramugari wanita di pusat pelatihan Aeroflot dekat Moskow.

3. Elon Musk Luncurkan Starlink di Ukraina

Presiden Zelenskiy juga berbicara dengan bos SpaceX dan Tesla, Elon Musk, dimana Ukraina akan menerima lebih banyak terminal internet satelit Starlink pada minggu ini.

4. Visa dan Mastercard Hentikan Operasi di Rusia

Raksasa kartu kredit yang berbasis di AS, Visa dan Mastercard telah mengumumkan penangguhan operasi bisnis mereka di Rusia sebagai bentuk sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina.

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-11: Zelensky Telepon Biden, Putin Ingatkan Sanksi Ekonomi

5. PM Inggris Umumkan Sanksi ke Rusia

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga telah mengumumkan enam poin sikap Inggris sebagai reaksi atas invasi Rusia ke Ukraina dan mendesak para pemimpin lain untuk mendukungnya.

6. China Minta AS Tak Campur Tangan

Di sisi lain, Menteri luar negeri China Wang Yi menegaskan kepada menteri luar negeri AS Antony Blinken bahwa pihaknya menentang campur tangan AS yang justru menambah keruh kondisi perang di Ukraina.

Wang menyarankan opsi negosiasi untuk menyelesaikan krisis, salah satunya pembahasan dampak negatif dari ekspansi NATO ke arah timur terhadap keamanan Rusia.

Sementara itu, Blinken justru mengajak dunia bertindak serempak dalam menanggapi agresi Rusia. Blinken pun juga sudah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dymtro Kuleba, yang memperkirakan Rusia bisa dikalahkan, tetapi dibutuhkan lebih banyak bantuan militer.

7. IMF Setujui Bantuan US$1,4 Miliar untuk Ukraina

Dana Moneter Internasional (IMF) sendiri telah mengumumkan akan menyetujui pendanaan darurat senilai US$1,4 miliar pada awal pekan depan mengingat dampak buruk perang terhadap ekonomi global.

8. Ukraina Sebut Rusia Ingin Rebut Bendungan Pembangkit Listrik

Tentara Ukraina memperingatkan bahwa pasukan Rusia ingin merebut bendungan pembangkit listrik tenaga air utama di selatan ibukota Kyiv.

Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada Minggu pagi (6/3/2022), Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan Rusia berencana untuk merebut bendungan pembangkit listrik tenaga air Kaniv, yang terletak sekitar 150 km (93 mil) selatan Kyiv di Sungai Dneiper.

Sejauh ini, pasukan Rusia telah menghancurkan, menyerang, atau merebut beberapa fasilitas infrastruktur energi, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa di Zaporizhzhia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper