Bisnis.com, JAKARTA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa hampir 700.000 orang sudah melarikan diri dari Ukraina ke negara-negara tetangga sejak serangan dimulai hampir sepekan lalu. Jepang pun siap menampung.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Rabu (2/3/2022), mengatakan, bahwa pihaknya siap untuk menampung warga Ukraina yang melarikan diri dari serangan Rusia.
PM Kishida menuturkan, bahwa dia berjanji saat percakapan telepon dengan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki.
Badan Pengungsi PBB menyebut serangan Rusia ke Ukraina sebagai krisis pengungsi terbesar di Eropa abad ini.
Sekitar setengah dari para pengungsi itu saat ini berada di Polandia.
“Untuk melanjutkan solidaritas dengan rakyat Ukraina, kami akan melanjutkan untuk menerima mereka yang mencari perlindungan di negara ketiga,” kata Kishida setelah sambungan telepon tersebut.
Baca Juga
Fokus awal adalah kepada orang-orang dengan kerabat atau teman di Jepang.
“Untuk mendukung Ukraina dengan kuat, kami akan memperkuat koordinasi dengan G7 (Kelompok Tujuh negara-negara industri utama) dan masyarakat internasional,” katanya kepada awak media.
Kishida juga meminta Morawiecki untuk membantu warga Jepang yang terjebak di Ukraina untuk memasuki Polandia dengan cepat melalui jalur darat.
Dia menambahkan PM Polandia sudah berjanji untuk memberikan dukungan maksimal.
Kishida juga berbicara via telepon pada Rabu (2/3/2022) dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dan mengatakan bahwa kedua negara akan bekerja sama menangani krisis itu.