Bisnis.com, JAKARTA—Sedikitnya 137 warga Ukraina tewas akibat serangan invasi pasukan Rusia yang terus melaju ke semua wilayah Ukraina termasuk pertempuran mematikan yang mencapai pinggiran Ibu Kota Kyiv.
Dengan mengabaikan sanksi dari sejumlah negara Barat, pasukan Rusia terus menekan sistem pertahanan Ukraina hingga tadi malam waktu setempat.
Rudal Rusia menghujani kota-kota Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi darat dan serangan udara skala penuh. Serangan itu memaksa warga sipil untuk berlindung di pusat kota dengan 100.000 orang mengungsi seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (25/2).
Di seluruh Ukraina, sedikitnya 137 "pahlawan" tewas dan 316 orang terluka setelah hari pertama pertempuran, kata Presiden Volodymyr Zelensky. Dia memanggil wajib militer dan tentara cadangan di seluruh negeri untuk berperang dalam sebuah mobilisasi umum.
Amerika Serikat bergerak untuk menjatuhkan sanksi pada elit dan bank Rusia, tetapi menekankan bahwa pasukan AS tidak akan menuju ke Eropa timur untuk berperang di Ukraina. Akan tetapi sebaliknya pasukan AS akan mempertahankan "setiap inci" wilayah NATO.
Presiden Zelensky mengatakan sekarang ada "tirai besi baru" antara Rusia dan seluruh dunia, seperti dalam Perang Dingin.
Baca Juga
Ukraina menyatakan pasukan Rusia telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, sebuah daerah yang masih sangat terkontaminasi dengan bahan radioaktif setelah kecelakaan 1986 yang menghancurkan dan mendorong pengawas nuklir IAEA untuk menyerukan "penguncian".
Sejumlah saksi mengatakan bahwa pasukan terjun payung Rusia telah merebut kendali lapangan udara strategis Gostomel di pinggiran barat laut Kyiv setelah menukik dengan helikopter dan jet dari arah Belarusia.