Bisnis.com, JAKARTA - Guru Besar Hubungan Internasional UI Hikmahanto Juwana mengungkapkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina sulit dibendung oleh siapapun. Pasalnya, Rusia merupakan negara yang besar dan anggota tetap Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
“Ini diekskalasi ke PBB dibahas di Dewan Keaman PBB. Apapun keputusan DK PBB untuk menyerang balik Rusia akan dihitung Rusia. Rusia adalah anggota tetap DK PBB. Dan jika Rusia melaukan veto terhadap apapun resolusi, maka tidak akan berhasil,” ujar Himahanto kepada Bisnis, Kamis (24/2/2022).
Upaya embargo negara-negara Barat terhadap Rusia pun dinilai Hikmahanto tidak akan berhasil. Pasalnya, embargo ekonomi akan terasa pasca 6 bulan hingga satu tahun ditetapkan.
“Harus diingat Rusia negara besar dan punya pendukung sehingga embargo ekonomi tidak aka nada efektifnya,” ucapnya.
Dia pun berharap Pemerintah Indonesia berperan dalam konflik Rusia dan Ukraina tersebut.
Baca Juga
Hikmahanto menilai Indonesia mendorong Majelis Umum PBB yang berperan dalam konflik tersebut, bukan Dewan Keamanan PBB.
“Jadi supaya masyarakat internasional turut pembahasan masalah ini, karena tidak hati-hati menjadi pemicu perang dunia ketiga,” tuturnya.
Seperti diketahui, Rusia saat ini sudah menggempur Ukraina. Rentetan ledakan dilaporkan terdengar di Kiev, Ibu Kota Ukraina dan beberapa kota di dekat garis depan Ukraina timur dan di sepanjang pantai negara itu, beberapa saat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer.
Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (24/2/2022), Kementerian Luar Negeri Ukraina menganggap operasi militer ofensif Rusia adalah untuk menghancurkan negara Ukraina.
"Para pembela kita siap untuk mengusir negara agresor dan akan melakukan segala daya upaya mereka untuk mempertahankan tanah Ukraina," ujar kementerian, seraya menyerukan sekutu-sekutu Barat Ukraina untuk "segera" menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia.