Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berkomitmen untuk terus mengupayakan pemberangkatan jemaah haji Indonesia pada tahun 2022.
"Semoga tahun ini, bisa memberangkatkan jemaah haji. Kita terus lakukan lobby kepada pemerintah Saudi, agar jemaah haji tahun ini bisa diberangkatkan," kata Menag melalui keterangan resmi, Rabu (23/2/2022).
Untuk memastikan keberangkatan jemaah haji Indonesia pada tahun ini, Menag pun telah mengutus tim ke Saudi Arabia. Dia menyampaikan bahwa secara teknis Kementerian Agama siap memberangkatkan jemaah haji tahun 2022.
"Saya optimis tahun ini jemaah haji bisa diberangkatkan," ujarnya.
Namun, lanjut Menag, Indonesia juga harus bisa menerima jika nantinya ada pembatasan kuota dari Saudi Arabia sehingga jumlah jemaah haji Indonesia yang diberangkatkan tidak seperti pada tahun atau sebelum terjadinya pandemi.
Sebelumnya, Menag Yaqut mengatakan Pemerintah Arab Saudi belum memberikan kepastian soal penyelenggaraan ibadah haji 1443 Hijriah/2022 Masehi, padahal waktu persiapan hanya tinggal 3,5 bulan untuk pemberangkatan pertama.
"Kepastian ada tidaknya penyelenggaraan ibadah haji menjadi kewenangan Pemerintah Arab Saudi dan sampai saat ini belum dapat diperoleh," ujar Yaqut saat Rapat Kerja Komisi VIII DPR secara virtual diikuti di Jakarta, Rabu (21/2/2022).
Menag mengatakan, jika mengacu pada Kalender Hijriah dan asumsi normal, jamaah haji pertama akan mulai berangkat pada 5 Juni. Artinya, persiapan untuk pemberangkatan ibadah haji terhitung pendek, dan pada saat yang bersamaan belum ada informasi apapun soal haji.
Selain itu, belum adanya keputusan soal pelaksanaan haji ini berimplikasi pada kepastian kuota haji. Mengetahui besaran kuota haji ini penting untuk mempersiapkan berbagai skema pemberangkatan dan pelayanan.
Ada tiga skema yang disiapkan Kemenag yakni kuota penuh, kuota terbatas, dan tidak memberangkatkan sama sekali seperti dua tahun sebelumnya. Kendati demikian, Kemenag masih mengupayakan persiapan dengan kuota penuh.