Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkes Bandingkan Kasus Kematian Covid-19 Omicron dan Delta

Kemenkes mengatakan bahwa puncak kasus Omicron sudah melampaui puncak Delta pada 15 Februari 2022 yakni menembus 57.049 kasus.
Petugas memakamkan jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari Selasa (8/9/2020) pukul 12.00 WIB menyebutkan kasus meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah 100 oarang menjadi 8.230 orang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas memakamkan jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari Selasa (8/9/2020) pukul 12.00 WIB menyebutkan kasus meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah 100 oarang menjadi 8.230 orang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Jubir Satgas Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa puncak kasus Omicron sudah melampaui puncak Delta pada 15 Februari 2022 yakni menembus 57.049 kasus.

Meskipun demikian, Nadia menyatakan bahwa kasus kematian pada puncak Omicron masih jauh dibawah puncak kasus Delta pada 2021 lalu.

"Melihat jumlah kematian yang dilaporkan kemarin 134 kematian di mana jumlah ini jauh lebih rendah. Pada saat Delta, kasus mencapai 56.000, angka kematiannya 2.500," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Rabu (16/2/2022).

Menurutnya, hal tersebut membuktikan bahwa vaksinasi memiliki peran penting untuk mencegah masyarakat mengalami gejala sedang hingga berat saat terinfeksi Covid-19.

Adapun, data Satgas Covid-19 menunjukkan dalam 7 hari terakhir atau sejak 8 Februari 2022, kasus kematian harian berturut-turut 83, 65, 74, 107, 111, 145, dan 134. Sementara itu, total kasus kematian nasional akibat Covid-19 telah mencapai 145.455 orang.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sudah ada 1.090 pasien meninggal di masa varian Omicron mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu (13/2).

Dari 1.090 pasien yang meninggal itu diketahui 68 persen diantaranya belum disuntik vaksin Covid-19 dosis lengkap.

Nadia menegaskan bahwa vaksinasi lengkap dua dosis menjadi salah satu upaya mencegah pasien untuk penderita gejala berat hingga risiko kematian akibat terinfeksi Covid-19.

“Dari data 1090 pasien yang meninggal hingga Minggu (13/2), 68 persen diantaranya belum divaksinasi lengkap, 76 persen usianya lebih dari 45 tahun, 49 persen masuk golongan lanjut usia, dan 48 persen memiliki komorbid," kata Nadia.

 Untuk menekan kasus kematian, Nadia mengimbau masyarakat, termasuk anak-anak dan kelompok lanjut usia, untuk segera melengkapi vaksinasi karena vaksinasi telah terbukti mampu melindungi dari risiko gejala berat hingga kematian akibat terpapar Covid-19.

"Tidak ada lagi alasan kita untuk tidak mau divaksinasi melihat data-data yang ada,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper