Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan per 7 Februari 2022, telah disuntikkan sebanyak 186 juta dosis vaksinasi pertama, 131 juta dosis vaksinasi dosis kedua, dan 5 juta dosis vaksin ketiga.
Dia melanjutkan, Pemerintah juga menambah jenis vaksin yang akan digunakan sebagai booster.
Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM) juga telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use of Authorization (EUA) bagi vaksin Sinopharm sebagai vaksin booster.
"Hal ini membuatnya jadi vaksin keenam yang direkomendasikan menjadi booster di Indonesia setelah penetapan CoronaVac/Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax," katanya, dikutip dari siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (9/2/2022)
Adanya penambahan jenis vaksin ini diharapkan dapat meningkatkan laju vaksinasi booster yang perlu dilakukan untuk memperkuat pembentukan kekebalan komunitas yang juga telah dibentuk dari upaya vaksinasi dosis pertama dan kedua.
"Kami mengimbau bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin booster untuk sesegera mungkin memeriksa status kelayakan pada aplikasi Peduli Lindungi dan mendapatkan vaksin pada fasilitas kesehatan terdekat," kata Wiku.