Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahfud: Masyarakat Memandang Media dari 2 Sisi, Apa Saja?

Mahfud MD mengatakan masyarakat Indonesia memiliki kecemasan yang tinggi terhadap penyebaran berita palsu atau hoaks.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Mahfud MD (tengah) memberi keterangan terkait perkembangan penagihan dana BLBI saat jumpa pers di Jakarta, Senin (8/11/2021) sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Kemenko Polhukam RI./Antara
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Mahfud MD (tengah) memberi keterangan terkait perkembangan penagihan dana BLBI saat jumpa pers di Jakarta, Senin (8/11/2021) sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Kemenko Polhukam RI./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan masyarakat Indonesia memiliki kecemasan yang tinggi terhadap penyebaran berita palsu atau hoaks.

Mahfud menyebut ada dua sisi pandangan masyarakat terhadap media berdasarkan survei terbaru Edelman Trust Barometer.

“Ssurvei terbaru Edelman Trust Barometer yang diluncurkan Januari 2022 memberi kabar gembira sekaligus agak sedikit kecemasan bagi kita,” kata Mahfud dikutip melalui Youtube Dewan Pers Official, Selasa (8/2/2022).

Dia melanjutkan, dalam survei tersebut di tingkat global Indonesia menempati peringkat kedua dalam hal kepercayaan terhadap media. Adapun, untuk posisi pertama ditempati oleh China dan ketiga adalah Thailand.

“Dalam survei itu tingkat kepercayaan publik terhadap media, Indonesia mencapai 73 persen atau naik 1 persen dari tahun sebelumnya,” ujarnya.

Kendati demikian, dia melanjutkan dari survei tersebut ternyata publik Indonesia turut memiliki kecemasan yang tinggi terhadap berita palsu atau hoaks.

Indonesia menduduki peringkat kedua dalam tingkat kecemasan terhadap berita palsu atau hoaks. Adapun, posisi pertama diduduki oleh Spanyol.

“Dalam tingkat kecemasan, Indonesia mencapai 83 persen. Ini angka yang memberikan pengakuan atas keprihatinan kita selama ini dari fenomena merebaknya hoaks dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Mahfud.

Dia melanjutkan, hoaks terus menjadi perhatian baik dari pemerintah, masyarakat, dan insan media untuk mengatasi hal tersebut secara bersama-sama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper