Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketika Politikus Mulai 'Tebar Pesona' Demi Elektabilitas

Ganjar, Anies dan Erick Thohir adalah tiga tokoh yang cukup rajin melakukan silaturahmi politik. Ada anggapan bahwa aksi ketiga tokoh tersebut erat kaitannya dengan Pilpres 2024.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMNErick Thohir (kanan) saat menghadiri kegiatan penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara Jakarta Experience Board atau PT Jakarta Tourisindo (JXB), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) di Halaman Museum Fatahillah, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (28/4/2021) - Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMNErick Thohir (kanan) saat menghadiri kegiatan penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara Jakarta Experience Board atau PT Jakarta Tourisindo (JXB), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) di Halaman Museum Fatahillah, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (28/4/2021) - Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemilu masih lama, tetapi tensi politik sudah mulai semarak sejak tahun ini. Penjajakan politik semakin intensif. Sementara, para kandidat atau tokoh politik mulai tebar pesona agar elektabilitas dan popularitasnya semakin tinggi.

Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Erick Thohir adalah contoh politikus yang semakin gencar 'promosi'. Banyak pihak yang mengaitkan aksi 'blusukan' tiga tokoh itu  terkait dengan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ganjar, misalnya, tingkah laku politiknya sangat ekspansi, tidak hanya 'mbalelo'  dengan arus utama elite PDIP Perjuangan, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu bahkan secara terang-terangan terus menunjukkan gestur politiknya.

Pertama, dia sering 'blusukan' ke berbagai wilayah di Jawa Tengah. Ganjar semakin rajin mempertontonkan aksinya turun langsung ke masyarakat. Datang ke rumah-rumah warga, memberikan bantuan, hingga membedah rumah milik warga yang tidak mampu.  

Meskipun, kalau ditelisik dari sisi birokrasi, seharusnya aksi blusukan Ganjar tak perlu sering-sering lah, kembalikan ke sistem birokrasi. Tak perlu Gubernur langsung turun tangan. Cukup pak camat atau kepala desa yang menangani.

Kedua, Ganjar belakangan ini juga mulai melakukan road show ke sejumlah provinsi di luar Jawa Tengah. Ganjar belum lama ini tercatat mengunjungi Lampung, Sumatra Selatan, hingga Sumatra Barat. Tiga provinsi di Sumatra yang memiliki signifikansi cukup penting secara politik. 

Entah apa hubungan antara peran Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah dengan ketiga provinsi tersebut. Apakah murni kunjungan, ada tendensi politik atau sekadar silaturahmi, yang jelas semua aktivitasnya baik di Jateng maupun road show - nya ke Sumatra diunggah ke media sosial.

Setali tiga uang dengan Ganjar, Menteri BUMN Erick Thohir juga rajin 'bersolek'. Nama Erick Thohir sempat menjadi buah bibir khalayak, ketika tampangnya sering muncul di mesin anjungan tunai mandiri atau ATM bank-bank milik negara.

Gestur politik Erick Thohir semakin kentara ketika dia juga sering turun ke bawah. Saudara kandung dari bos batu bara Adaro Energy, ini bahkan tak canggung untuk tampil di acara atau peristiwa yang sebenarnya di luar job desk-nya sebagai menteri BUMN. Salah satunya datang ke Ngawi dan Ponorogo belum lama ini. Dalihnya sih acara UMKM.

Ada cerita menarik sewaktu Erick berkunjung ke Ngawi. Ngawi adalah daerah dengan kultur Mataraman yang cukup kuat. Ngawi juga dikenal sebagai kandang Banteng, sebutan khusus bagi daerah yang mayoritas mendukung PDI Perjuangan (PDIP).

Saat berkunjung ke Ngawi, Erick sempat menonton pertunjukan wayang kulit. Menariknya, lakon yang ditampilkan waktu itu adalah 'Puntadewa Ratu'. Puntadewa adalah salah satu tokoh dalam cerita pewayangan Jawa. Tokoh tertua dan paling dewasa, sabar dan bijaksana dari 5 bersaudara Pandawa.

Entah apa yang ingin ditampilkan Erick melalui unggahan nonton wayang tersebut. Apakah dia akan meneladani sosok Puntadewa, yang berjuang gigih memperebutkan status sebagai pewaris tahta keluarga Barata, atau ada maksud lain yang berkaitan dengan hajatnya sebagai politikus. Wallahualam.

Yang jelas Erick cukup menikmati pertunjukan seni tersebut. "Saya beruntung menyaksikan pagelaran lakon Puntodewo Ratu, saya dibuat terkagum-kagum," demikian ditulis Erick di akun media sosialnya.

Lain Erick lain pula Anies Baswedan. Anies adalah simbol 'oposisi' pemerintah saat ini. Dia sebentar lagi habis masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anies pun punya dua pilihan apakah mau maju sebagai calon presiden atau tetap mengamankan kursi sebagai gubernur daerah 'mantan' ibu kota.

Dua-duanya punya peluang. Kalau mau menjadi presiden elektabilitas Anies Baswedan cukup bisa bersaing dengan tokoh atau politikus pemilik elektabilitas paling tinggi seperti Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. 

Selain itu, Anies juga mulai mendapatkan dukungan dari sejumlah elite dan partai politik. Yang paling kentara adalah NasDem dan elite PKS. Meski belum secara resmi mengumumkan Anies sebagai calon presiden, gestur para politikus dua partai tersebut sudah mengarah ke sosok Gubernur DKI Anies Baswedan.

Sementara Anies sendiri sebenarnya secara tersirat juga mulai menaruh minat untuk maju ke kontestasi Pilpres 2024. Anies laiknya Ganjar dan Erick Thohir juga sering mengunggah momen-momen penting ke akun media sosialnya. Ya, ada yang pamer program adapula yang pamer bertemu dengan tokoh atau elemen politik tertentu.

Salah satu yang mencolok adalah menjadikan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai ajang pamer dan 'amunisi' politik. Anies kerap mengunggah momen di JIS. Belakangan dia juga menggunakan JIS sebagai sarana untuk 'berbalaspantun' dengan oposisi, Giring Ganesha. 

Anies, laiknya kandidat lainnya, juga semakin tak canggung datang ke hajatan besar partai politik, salah satu momen terekam saat dia datang ke Harlah PPP di Yogyakarta. PPP Yogyakarta adalah kekuatan politik yang cukup dominan di DI Yogyakarta.

Saat Pilpres 2019 lalu, PPP DIY terpecah dan sebagian besar elemen partai mendukung Prabowo Subianto, meski sebenarnya PPP secara resmi mendukung Joko Widodo. Mungkin, lewat momen itu Anies ingin hadir sekaligus mengamankan suara dari PPP, meski hanya dalam lingkup Yogyakarta. 

Anies, termasuk Ganjar dan Erick, sepertinya tak ingin membuang waktu atau peluang yang bisa memperkokoh posisi politik mereka. Wajar... namanya juga ngebet nyapres... lebih cepat lebih baik!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper