Bisnis.com, JAKARTA - Kisah dramatis dan pilu terjadi di Maroko. Seorang anak berusia 5 tahun bernama Rayyan terjebak di dalam sumur sedalam 32 meter selama kurang lebih 4 hari, dan akhirnya dikabarkan telah meninggal dunia.
Rayyan berhasil dievakuasi pada hari Sabtu setelah upaya penyelamatan yang melelahkan.
Sorak-sorai, tepuk tangan dan doa menggelegar dari ratusan penonton saat petugas medis membawa bocah itu, Rayan Oram, dengan tandu merah melewati barisan polisi dan tentara Maroko ke ambulans yang menunggu. Orang tuanya sudah menunggu di dekat lingkungan tersebut.
Tetapi beberapa menit setelah ekstraksi dramatis, dlansir dari New York Post, istana kerajaan mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada media pemerintah bahwa bocah itu telah meninggal sebelum penyelamat bisa menyelamatkannya. Raja Maroko Mohammed VI menelepon untuk menyampaikan belasungkawa kepada orang tua, Khaled Oram dan Wassima Kharchich.
Istana mengatakan raja dengan cermat mengikuti upaya penyelamatan, "menginstruksikan para pejabat untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk menggali bocah itu keluar dari sumur dan mengembalikannya hidup-hidup kepada orang tuanya." Mohammed memuji para penyelamat atas kerja keras mereka dan komunitas atas dukungannya terhadap keluarga Rayan.
Sebelumnya, tim penyelamat telah memperingatkan bahwa mereka tidak dapat menentukan kondisi bocah itu saat mereka bekerja untuk mengeluarkannya.
Baca Juga
Berita kematian Rayan memilukan, tidak hanya bagi orang tua, penyelamat yang bekerja selama berhari-hari dan kerumunan di tempat kejadian, tetapi juga bagi jutaan orang di seluruh dunia yang menantikan kisah yang disiarkan langsung dari desa kecil di utara Maroko. dari Ighran.
Tidak jelas kapan tepatnya Rayan meninggal. Gambar yang diambil dengan kamera yang dikirim ke terowongan awal pekan ini menunjukkan Rayan terengah-engah, dengan darah di wajahnya. Petugas penyelamat juga menurunkan makanan dan air kepada anak itu selama berhari-hari untuk menggalinya, tetapi tidak diketahui apakah dia bisa makan atau minum saat dia berada di bawah tanah.
Tim penyelamat membutuhkan waktu berhari-hari untuk mencapai anak laki-laki itu, yang jatuh dari lubang pada hari Selasa ketika ayahnya sedang bekerja di sumur. Upaya untuk mengambilnya kembali dengan cara dia jatuh tidak berhasil karena porosnya, yang lebarnya kira-kira 18 inci di permukaan tanah, menyempit menjadi sekitar 8 inci sekitar 75 kaki ke bawah, dan berbelok di dekat bagian bawah.
Buldoser dibawa untuk menggali sebagian besar lereng bukit di sebelah sumur, menciptakan parit besar yang sejajar dengan poros. Para pekerja kemudian harus menggali terowongan horizontal melalui tanah berbatu dan berpasir untuk menghubungkan poros tempat anak itu terjebak dan mengeluarkannya. Pekerjaan teliti itu berulang kali diperlambat oleh batu-batuan berat dan ketakutan akan tanah longsor, termasuk satu bagian batu keras yang membutuhkan waktu sekitar lima jam untuk dibersihkan, kata kepala komite penyelamat, Abdelhadi Temrani.
Jam-jam terakhir dari operasi yang rumit itu mengharuskan para pekerja menggali dengan sangat lambat dan dengan tangan untuk menghindari keruntuhan yang bisa mengubur anak itu. Seorang insinyur mengatakan kepada saluran televisi lokal bahwa mereka menggali hanya 20 sentimeter, atau sekitar 7 inci, per jam.
Rayyan terjebak dalam sebuah sumur. Di desa berpenduduk sekitar 500 orang di Pegunungan Rif Maroko itu, memang dipenuhi dengan sumur dalam, yang sebagian besar memiliki penutup pelindung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
