Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berhasil "dilenyapkan dari medan perang" setelah serangan pasukan AS semalam di Suriah juga menewaskan anak-anak dan wanita.
Seorang pejabat senior Pemerintah AS mengatakan kepada wartawan, bahwa pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi tewas dalam serangan itu.
Biden kemudian mengonfirmasi kematian al-Qurayshi dan memuji operasi itu dalam pidato singkatnya. Dia menyalahkan pemimpin ISIS itu sebagai penyebab kematian warga sipil.
Al-Qurayshi disebutkan meledakkan dirinya dalam "tindakan pengecut putus asa" ketika pasukan AS mendekat.
“Dia memilih untuk meledakkan dirinya sendiri dengn rompi bunuh diri sekaligus meledakkan bangunan lantai tiga. Dia lebih memilih langkah bunuh diri bersama keluarganya daripada diadili atas kejahatan yang telah dia lakukan,” kata Biden.
Biden mengatakan, bahwa operasi itu menunjukkan jangkauan dan kemampuan Amerika Serikat untuk mengatasi ancaman teroris di seluruh dunia.
Baca Juga
"Saya bertekad untuk melindungi rakyat Amerika dari ancaman teroris, dan saya akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi negara ini," tambah Presiden AS.
Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan sebelumnya bahwa serangan di barat laut Suriah dilakukan untuk melindungi rakyat dan sekutu AS dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman.
“Berkat keterampilan dan keberanian Angkatan Bersenjata kami, kami telah keluar dari medan perang Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi, pemimpin ISIS,” kata Biden seperti dikutip Aljazeera.com, Jumat (4/2/2022).
Gedung Putih merilis foto Biden dan pejabat tinggi lainnya pada Kamis pagi yang dikatakan diambil saat Presiden AS sedang mengamati "operasi kontraterorisme".
Sementara itu, pejabat senior AS juga mengatakan bahwa setidaknya beberapa kematian warga sipil adalah akibat ledakan bom al-Qurayshi.
"Pada awal operasi, target teroris meledakkan bom yang menewaskan dia dan anggota keluarganya sendiri, termasuk wanita dan anak-anak," kata pejabat itu. Pentagon juga mengatakan tidak ada korban AS dalam serangan itu.