Bisnis.com, JAKARTA – Virus Corona varian Omicron bisa menyebabkan peningkatan rekor jumlah kasus dan rawat inap Covid-19.
Meskipun Omicron memiliki risiko relatif lebih rendah dibandingkan dengan Delta, namun Omicron juga tetap bisa menyebabkan peningkatan rekor jumlah kasus dan rawat inap Covid-19.
Dikutip dari akun Instagram @adamprabata, Rabu (2/2/2022), berdasarkan data CDC Amerika Serikat, angka tertinggi kasus harian varian Omicron lebih tinggi 5 kali dibandingkan varian Delta, sedangkan angka tertinggi rawat inap lebih tinggi 1,8 kali.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 mencapai 16.021 pada Selasa (1/2/2022).
Laporan itu tercatat bertambah 5.836 kasus dibandingkan kasus positif pada Senin (31/1/2022). Secara akumulatif, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 yang sudah terdeteksi mencapai 4.369.391 orang.
Sedangkan, kematian pasien konfirmasi positif Covid-19 bertambah 28 orang. Alhasil, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 telah mencapai 144.348 jiwa selama dua tahun terakhir.
Baca Juga
Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan sebanyak 3.240 pasien dinyatakan sembuh, totsl pasien yang telah dinyatakan sembuh mencapai 4.143.694 orang.
Adapun, kasus aktif Covid-19 bertambah sebanyak 12.753. Secara keseluruhan, kasus aktif yang masih dirawat di sejumlah fasilitas layanan kesehatan mencapai 81.349 pasien.
Puncak infeksi kasus varian Omicron di Indonesia diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022. Perkiraan tersebut berdasarkan kondisi yang terjadi di sejumlah negara, seperti Zambia, UK, dan Afrika Selatan.