Bisnis.com, JAKARTA--Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin menyalahkan aplikasi tes kesehatan untuk CPNS Kejaksaan yang memunculkan nilai 0 dan sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Menurut Burhanuddin, sistem aplikasi yang dipakai oleh BKN tersebut hanya memiliki dua penilaian yaitu 0 dan 1. Artinya, kata Burhanuddin, nilai 0 itu berarti peserta CPNS Kejaksaan tidak memenuhi syarat, sementara jika muncul nilai 1 kriteria CPNS memenuhi syarat.
"Karena sesuai dengan sistem aplikasi yang digunakan oleh panitia seleksi BKN, nilai yang ada itu hanya 0 dan 1 saja," tuturnya di Gedung DPR, Kamis (27/1/2022).
Burhanuddin menjelaskan bahwa kedua nilai itu bukan sebuah capaian seperti nilai 0-10 atau 0-100, melainkan kriteria CPNS memenuhi syarat atau tidak.
"Jadi hal ini berbeda dengan sub tes yang sifatnya itu menggugurkan ya," katanya.
Di samping itu, kata Burhanuddin, Kejaksaan telah menerima 4.143 orang CPNS Kejaksaan sepanjang tahun 2021 kemarin.
Baca Juga
Menurutnya, dari ribuan CPNS Kejaksaan itu, keterwakilan perempuan tetap jadi perhatian Jaksa Agung.
"Rinciannya pria ada 2.122 laki-laki dan 2.021 perempuan yang diterima pada tes CPNS Kejaksaan kemarin," uja