Bisnis.com, JAKARTA - Penjaga Pantai AS masih mencari 39 orang yang hilang dalam insiden kapal terbalik di lepas pantai Florida. Kapal tersebut diyakini digunakan untuk penyelundupan manusia dan sedang dalam perjalanan dari Bahama.
Seorang dengan sukarela menelepon Penjaga Pantai Selasa (25/1) pagi setelah menyelamatkan seorang pria yang berpegangan pada kapal itu 45 mil (72km) timur Fort Pierce, menurut Badan Keamanan Maritim melaporkan di Twitter seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (26/1).
Pria itu mengatakan dia telah bersama sekelompok 39 orang lainnya yang meninggalkan pulau Bimini di Bahama pada Sabtu malam. Dia mengatakan kapal itu terbalik dalam cuaca buruk dan tidak ada yang mengenakan jaket pelampung.
Penjaga Pantai menyebutnya sebagai kasus penyelundupan manusia. Badan itu mentweet sebelumnya tentang pencarian dan kemudian memposting gambar pria yang terdampar itu.
Para pejabat juga mengatakan di Twitter bahwa mereka mencari melalui udara dan laut di area sekitar 135 mil yang membentang dari Bimini ke Fort Pierce Inlet.
Badan tersebut berpatroli di perairan sekitar Haiti, Republik Dominika, Kuba, dan Bahama, di sepanjang rute yang sering digunakan oleh para migran yang berusaha mencapai AS. Badan tersebut menghentikan dan memulangkan orang asing yang ditemukan sedang berlayar di perairan AS.
Pada hari Minggu Badan tersebut mentweet kru terus berpatroli di perairan sekitar Haiti, PuertoRico dan Bahama untuk memastikan keselamatan nyawa di laut.
"Membantu menyelamatkan kapal yang kelebihan muatan dan tidak layak laut sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan hilangnya nyawa," ujar Badan Keamanan Maritim AS.
Insiden kapal terbalik atau dilarang masuk akibat penuh sesak dengan orang-orang yang mencari perlindungan di Amerika Serikat tidak jarang terjadi di perairan lepas pantai Florida.
Pada hari Jumat lalu, Penjaga Pantai menemukan 88 orang Haiti di sebuah kapal barang berlayar yang kelebihan muatan di sebelah barat Great Inagua, Bahama.