Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPD: Tak Salah Kalau Ada Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

Sultan Najamudin yakin para pengusaha yang mendorong perpanjangan masa jabatan presiden memilki kajiannya sendiri.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (tengah) menggandeng perusahaan asal Korea Selatan untuk membangun kilang minyak di Dumai, Riau. Istimewan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (tengah) menggandeng perusahaan asal Korea Selatan untuk membangun kilang minyak di Dumai, Riau. Istimewan

Bisnis.com, JAKARTA--Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Sultan Najamudin yakin para pengusaha yang mendorong perpanjangan masa jabatan presiden memilki kajiannya sendiri.

Pernyataan itu disampaikan senator asal Bengkulu itu merespon wacana perpanjangan masa jabatan presiden yang diusulkan oleh Menteri Investasi dan Penamaan Modal Bahlil Lahadalia.

Menurutnya, Semua warga negara berhak untuk menyatakan pendapat dan pandangannya terkait kebijakan apapun yang dinilainya sangat dibutuhkan. 

Apa yang disampaikan Bahlil atas nama pengusaha, tambahnya, tidak sepenuhnya salah. Dalam situasi yang belum sepenuhnya pulih ini, kita perlu mempertimbangkan kembali agenda strategis seperti pemilu untuk dilangsungkan di 2024. Tapi tentu masukan para pelaku usaha ini akan mempengaruhi banyak hal yang substansial dalam pemerintahan. 

"Para pelaku usaha tentu bertanggung jawab untuk memberikan masukan kepada pemerintah, mereka memiliki kontribusi yang signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional, tapi rasanya sangat berlebihan jika motifnya hanya karena alasan ekonomi. Janganlah kita berbisnis dengan negara secara terlalu dalam", kata mantan ketua HIPMI bengkulu itu, Rabu (12/1/2022).

"Tapi yang harus dipahami adalah bahwa kita hidup di negara yang memiliki konstitusi sebagai hukum tertinggi yang mencerminkan prinsip kekuasaan tertinggi, yakni kedaulatan rakyat. Mari kita hargai konstitusi dan kedaulatan rakyat", ujar Sultan. 

Dalam sejarahnya, kata Sultan, bangsa ini pernah menyaksikan betapa kekuasaan rezim orde lama dan orde baru harus tumbang akibat dorongan politik memperpanjang masa jabatan yang justru menjebak kekuasaan seorang presiden. Saya percaya Presiden Joko Widodo tidak ingin mencoreng legacy-nya yang sempurna dengan candu kekuasaan ini.

"Tapi jika mayoritas rakyat mendukungnya, ya silahkan kita berkonsensus dan bermufakat bersama. Jabatan Presiden, gubernur, bupati/walikota, termasuk DPR dan lain-lain yang akan berakhir di 2024 semuanya harus diperpanjang. Tapi tentu hal ini akan menjadi preseden politik hukum yang buruk bagi masa depan demokrasi kita", tanya Sultan secara retoris.

Lebih lanjut Sultan menerangkan bahwa 2024 masih jauh. Karena itu motif pemulihan ekonomi untuk mendorong masa jabatan presiden Jokowi, justru hanya akan menimbulkan kesan bahwa pemerintah tengah pesimis dan tidak mampu memenuhi target pemulihan ekonomi hingga 2024. 

“Atau karena para pengusaha yang takut kehilangan kesempatan", ujar Sultan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper