Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Novak Djokovic Dibebaskan dari Tahanan Imigrasi Australia

Novak Djokovic dibebaskan dari penahanan imigrasi Australia hari ini setelah memenangkan gugatan pengadilan.
Petenis Serbia Novak Djokovic/Wimbledon.com
Petenis Serbia Novak Djokovic/Wimbledon.com

Bisnis.com, JAKARTA--Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic dibebaskan dari penahanan imigrasi Australia hari ini setelah memenangkan gugatan pengadilan untuk mewujudkan kembali upayanya memenangkan rekor gelar Grand Slam ke-21 di Australia Terbuka.

Hakim Anthony Kelly pekan lalu mengatakan bahwa keputusan untuk mencabut visa bintang tenis itu untuk masuk ke negara tersebut "tidak masuk akal". Karena itu dia memerintahkan agar Djokovic dibebaskan.

Perjuangan Djokovic mendapat sorotan luas di seluruh dunia sehingga menciptakan ketegangan politik antara Beograd dan Canberra selain memicu perdebatan sengit mengenai mandat vaksinasi nasional.

Berita pembebasannya disambut dengan perayaan heboh pemukulan dan tarian genderang oleh sekelompok sekitar 50 pendukung sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (10/1/2022).

Banyak di antara pendukungnya menutup badannya dengan bendera Serbia di luar lapangan Melbourne.

Kelly juga memerintahkan pemerintah federal membayar denda untuk Djokovic, yang menghabiskan beberapa hari di sebuah hotel penahanan imigrasi. Pengacaranya berpendapat "reputasi pribadi dan profesionalisme serta kepentingan ekonominya terpengaruh secara langsung.

Sedangkan pengacara untuk pemerintah federal, mengindikasikan pertarungan mungkin belum berakhir dengan mengatakan kepada pengadilan bahwa Menteri Imigrasi Alex Hawke berhak menggunakan kekuasaan pribadinya untuk mencabut kembali visa Djokovic.

Akan tetapi Kelly mengkonfirmasi bahwa jika langkah itu diambil atau melarang Djokovic yang berusia 34 tahun berada di negara itu selama tiga tahun, Kelly memperingatkan bahwa "pertaruhannya kian meningkat, bukannya surut".

Menjelang kejuaraan tenis Austalia Terbuka 

di mana dia telah memenangkan gelar tunggal putra sebanyak sembilan kali, termasuk tahun lalu, Djokovic tiba di negara itu dengan apa yang dia tegaskan sebagai dokumen yang benar.

Namun pejabat Dinas Perbatasan Australia membatalkan aplikasi visanya dengan menyatakan Djokovic telah "gagal memberikan bukti yang sesuai untuk memenuhi persyaratan masuk ke Australia".

Pengacara untuk pria berusia 34 tahun itu menyatakan bahwa dia diberikan visa aktivitas sementara pada 18 November. 

Tim hukum mengatakan dia diberikan pengecualian medis untuk grand slam pertama tahun ini setelah tes positif Covid-19 pada 16 Desember, dan kemudian diberi lampu hijau oleh Departemen Dalam Negeri Australia untuk bepergian.

Namun, pengacara pemerintah mengeluarkan gugatan ke pengadilan pada hari Minggu dan menolak hak Djokovic untuk datang ke Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper