Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa optimisme untuk terus mengendalikan laju penularan Covid-19 harus tetap terjaga meskipun kini keberadaan varian Omicron menjadi ancaman baru yang harus diwaspadai.
“Saya tegaskan kita harus optimistis ke depan. Apalagi, angka-angka indikator ekonomi yang saya lihat sangat baik,” katanya kepada Bisnis, Kamis (6/1/2022).
Jokowi berkaca dari upaya seluruh elemen bangsa dalam mengendalikan ledakan kasus Covid-19 varian Delta pada pertengahan tahun lalu yang mencapai lebih dari 50.000 kasus per hari.
Dalam beberapa bulan terakhir, Indonesia mampu meredam lonjakan kasus hingga sekitar 200 kasus per harinya. Kemudian, Kepala Negara menyampaikan bahwa Indeks Kepercayaan Konsumen saat ini sudah di atas kondisi normal.
Selain itu, inflasi masih terjaga di level 1,87 persen, ekspor juga naik 49 persen per November 2021.
“Itu artinya ada produksi. Indikator lainnya seperti penerimaan pajak juga melampauai 100 persen, artinya ada transaksi, ada perputaran ekonomi dan daya beli kembali meningkat. Ini yang harus dijaga,” ujarnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa ada tiga hal penting yang harus dilakukan pemerintah sebagai antisipasi.
Pertama, skrining di pintu-pintu masuk bagi pelaku perjalanan luar negeri harus ketat, termasuk karantina di dalamnya.
“Jangan sampai ada yang bocor meskipun tidak mudah karena pintu banyak sekali,” ujarnya.
Kedua, percepatan vaksinasi yakni semua daerah vaksinasi di atas 70 persen. Ketiga, kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan yang menjadi kunci pengendalian pandemi.
“Saya bersyukur bahwa kedisiplinan masyarakat kita dalam memakai masker masih sangat baik dibandingkan sejumlah negara lain,” imbuhnya.
Selain tiga hal tersebut, Jokowi menambahkan, upaya 3T dari pemerintah juga terus dimasifkan, termasuk penyiagaan fasilitas kesehatan hingga obat-obatan.