Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ketua KPK Firli Bahuri Ingatkan DPR Hingga Parpol, Ada Apa?

Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan keprihatinan karena kasus korupsi yang melibatkan pejabat masih terus terjadi.
Herdanang Ahmad Fauzan
Herdanang Ahmad Fauzan - Bisnis.com 08 Januari 2022  |  14:41 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri Ingatkan DPR Hingga Parpol, Ada Apa?
Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan keterangan pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (22/4/2021). - Antara\\r\\n

Bisnis.com, JAKARTA - Tiga hari setelah operasi tangkap tangan (OTT) Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi akibat dugaan korupsi, Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan keprihatinan karena kasus korupsi yang melibatkan pejabat masih terus terjadi.

Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Firli menilai dugaan praktik korupsi yang dilakukan Rahmat bisa dijadikan pelajaran oleh berbagai pihak. Termasuk DPR, yang dinilai Firli perlu meningkatkan partisipasi dalam pemberantasan korupsi.

"Para legislator harus membaca kemungkinan ada lubang dalam regulasi kita, yang menyebabkan mudahnya terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan," cuit Firli Sabtu (8/1/2022).

Dua pemegang kekuasaan lain, yakni unsur yudikatif, eksekutif alias pemerintah, dan partai politik (parpol) juga disebutnya mesti melakukan refleksi.

Untuk pejabat MA, MK, dan KY misal, diharapkan terus memastikan peradilan berjalan adil.

"Sehingga tidak saja pelaku korupsi, tapi juga masyarakat melihat bahwa mereka telah dihukum secara setimpal, memenuhi rasa keadilan hukum dan keadilan masyarakat," ujar Firli.

Adapun, untuk unsur eksekutif, aspek telaah terhadap APBN disebut Firli sebagai poin yang mesti terus dikaji dari tahun ke tahun.

Sementara itu, khusus parpol, Firli mendesak agar pendidikan terkait praktik antikorupsi meski lebih didengungkan kepada para kader secara lebih intensif.

"Meski mereka lembaga semi privat, mereka adalah penyuplai pejabat publik. Harus juga menunjukkan bersih dari korupsi dan tidak ada lagi transaksi antara parpol dengan pejabat yang didukung sebelum atau sedudahnya," ujarnya.

Sebagai informasi, Wali Kota Bekasi Rachmat Effendi ditangkap tangan KPK di rumah dinasnya Rabu (5/1). Rachmat diringkus bersama sejumlah orang lain dan barang bukti berupa uang tunai ratusan juta. Total 14 orang ditangkap, dengan 9 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. 

KPK menetapkan Rachmat sebagai tersangka atas dugaan kasus pengadaan barang dan jasa dan lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

KPK korupsi Firli Bahuri
Editor : Fitri Sartina Dewi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top