Bisnis.com, JAKARTA – Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan lembaganya kemarin siang adalah Wali Kota Bekasi.
“Kemarin kita melakukan tangkap tangan salah satu kepala daerah, yaitu Wali Kota Bekasi,” katanya di Jakarta, Kamis (6/1/2022).
Firli menjelaskan bahwa OTT ini menjadi catatan buruk terhadap upaya KPK dalam pemberantasan korupsi. Kepala daerah yang baru saja ditangkap menjadi bukti bahwa praktik korupsi masih ada.
“Sesungguhnya tidak boleh ada lagi praktik-praktik korupsi. Apalagi kalau kita lihat perjalanan bangsa kita yang dari ketertutupan ke arah keterbukaan,” jelasnya.
Menurut Firli, transparansi dan akuntabel menjadi roh dalam era keterbukaan.
“Tentulah itu mimpi buruk bagi para koruptor karena tidak boleh adalagi Korupsi yang terjadi era keterbukaan dan reformasi serta demokrasi yang kita kembangkan sampai saat ini,” ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, bahwa lembaganya menangkap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bersama 11 orang lainnya.
"Informasi yang kami peroleh, tangkap tangan ini terkait dugaan korupsi penerimaan janji atau hadiah pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di lingkungan Pemkot Bekasi," katanya.