Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Pria Asal Surabaya Mengaku Telah Divaksin Booster, Bayar Rp250 Ribu

Kemudian, ia akhirnya memperoleh vaksin booster karena kondisinya sudah fit. Sebelumnnya, ia sempat menanyakan vaksin merek apa yang akan didapatkan, ternyata vaksin Sinovac.
Vaksin Sinovac./Antara
Vaksin Sinovac./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang pria asal Surabaya, mengaku telah divaksin Covid-19 dosis ketiga alias booster secara illegal. Mulanya pria itu mendapat undangan vaksinasi booster dari pesan berantai di WhatsApp yang berisi formulir pendaftaran vaksin booster.

"Setelah saya isi semua, berselang beberapa hari ada seorang yang chat saya lewat WA. Orang itu bilang kalau meneruskan vaksin ini harus membayarkan sejumlah uang, saat itu saya bayar Rp250 ribu ke rekening BCA atas nama Yohanes," kata pria yang disembunyikan identitasnya itu dalam konperensi pers virtual Tim Koalisi Warga LaporCovid-19, Selasa (4/1/2022).

Berselang beberapa hari, ia mendapat pesan berisi undangan pelaksanaan vaksinasi booster di Jalan Beliton di kantor kurir pengiriman barang.

"Disana saya bertemu dua orang, satu sekitar umur 27 tahun, dan satunya perempuan ibu-ibu begitu," ucapnya.
Setelah sampai, dia mulai merasakan keanehan saat disuruh naik ke lantai tiga, namun tidak ada petugas kesehatan seperti halnya pelaksanaan vaksinasi pada umumnya.

"Jadi dari awal masuk tidak ada tanda-tanda kalau ini menyediakan vaksin booster, tidak ada banner, tidak ada penjaga, jadi langsung masuk saja, di dalam bertemu dua orang itu saja," tuturnya.

Di lantai 3 dia bertemu dengan 3-4 orang panitia, pria satu orang, sisanya perempuan.

"Saya tanya ke cewek satu itu, saya tidak bawa KTP atau formulir terus gimana? mbanya cuma bilang nama dan alamatnya mana, terus dicek di daftar nama ada nama saya, tidak melihat yang lain," katanya.

Saat itu, kondisi badannya memang sedang tidak fit sehingga petugas memutuskan agar vaksinasi booster kepadanya ditunda sementara.
Seorang yang bernama Yohanes yang ditransfernya itu kemudian memutuskan untuk penjadwalan ulang vaksinasi booster terhadap dirinya.

"Di lantai 3 tadi saya lihat ada 4-7 orang yang juga divaksin, itu pun mereka datang bergerombol dan langsung pergi setelah vaksin," ucapnya.

Selang beberapa hari, ia mendapatkan pesan lagi oleh panitia untuk mengikuti jadwal baru vaksinasi booster, namun tempatnya berbeda. “Tempatnya pindah ke salah satu tempat ngopi di sekitar Jalan Ngaglik, disitu saya bertemu Yohanes tadi, saya langsung diarahkan ke lantai 2, disini tempat ngopi tidak ada tulisan vaksinasi booster, tidak ada petugas, saya lebih bingung dari yang pertama," ujarnya.

Kemudian, ia akhirnya memperoleh vaksin booster karena kondisinya sudah fit. Sebelumnnya, ia sempat menanyakan vaksin merek apa yang akan didapatkan, ternyata vaksin Sinovac, sama dengan dosis 1 dan 2 yang didapatkannya melalui jalur resmi.

Dia terus menanyakan perihal kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang mungkin dialami setelah vaksin booster.
"Jawabnya, nanti kalau panas atau agak meriang gimana langsung minum paracetamol saja, terus saya tanya lagi gimana kalau mau lapor ke dokter perlu mencantumkan apa? jawabnya ya tanya ke Pak Yohanes, saran dari saya cuma pakai paracetamol," jelasnya.

Selesai disuntik vaksin booster, dia melihat tidak ada proses observasi menunggu 30 menit untuk mengantisipasi KIPI yang mungkin muncul, kebanyakan dari mereka langsung dipersilahkan pulang begitu saja, tanpa sertifikat vaksin ketiga.

"Pas saya pulang saya tidak dapat surat yang menyatakan bahwa saya sudah divaksin dosis ketiga, orang-orang juga tidak membawa apapun, juga sepertinya tidak masuk ke PeduliLindungi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper