Bisnis.com, JAKARTA - Grant Thornton mencatat pelaku bisnis Indonesia memandang optimistis pendapatan (revenue) perusahaan akan meningkat pada 2022.
Hal ini dituliskan melalui laporan tahunan Grant Thornton International Business Report (IBR) yang ditujukan untuk menggambarkan persepsi pelaku bisnis global termasuk Indonesia terhadap perkembangan bisnis dan ekonomi selama 12 bulan ke depan.
CEO/Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan pada 2022, sebanyak 87 persenpelaku bisnis Indonesia memandang optimistis pendapatan (revenue) perusahaan akan meningkat selama 12 bulan ke depan.
“Angka ini sangat menggembirakan karena menempatkan pelaku bisnis Indonesia di peringkat 1 secara global, diikuti Vietnam [82 persen] dan India [80 persen],” ujarnya melalui rilisnya, Rabu (28/12/2021)
Lebih lanjut, dia mengatakan laporan terbaru IBR Grant Thornton juga menunjukkan adanya peningkatan signifikan untuk ekspektasi pelaku bisnis terkait sektor ekspor sebesar 72 persen dan laba (profitability) bisnis mereka akan meningkat pada 2022.
“Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-3 dan ke-2 secara global,” katanya.
Baca Juga
Selain itu, dalam Laporan IBR tahun ini juga terlihat pandangan pelaku bisnis Indonesia terhadap aplikasi PeduliLindungi.
Hasil survei menyebutkan 37 persen dari pelaku bisnis Indonesia berpendapat bahwa aplikasi PeduliLindungi memberikan dampak besar terhadap perkembangan bisnis mereka.
Pelaku bisnis berpendapat bahwa aplikasi PeduliLindungi cukup efisien dalam memberikan informasi, navigasi lokasi dan status pekerja terkait Covid-19 sehingga memberikan kontribusi terhadap produktivitas perusahaan.
Namun dalam segi penggunaan, pembatasan jumlah konsumen sedikit banyak berdampak pada jumlah pengunjung tempat usaha. Selain itu dari segi keamanan data, ada kekhawatiran pelaku bisnis Indonesia terhadap keamanan baik data perusahaan maupun data karyawan, yang bisa diakses secara ilegal dan disebar.
“Pada 2022 pemerintah dapat mempertimbangkan kebijakan fiskal untuk meningkatkan daya beli masyarakat seperti insentif ekonomi bagi dunia usaha. Selain tentunya tetap diperlukan sinergi yang tinggi antara pemerintah dan masyarakat dalam hal pengendalian pandemi yang berdampak pada pemulihan ekonomi” tutur Johanna.
Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan mencapai 4,7% hingga 5,5 persen atau lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini yang tumbuh 3,4 persen hingga 4 persen.