Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 hampir dua tahun melanda Indonesia dan hampir seluruh negara di dunia. Seiring waktu berjalan, virus Corona penyebab Covid-19 masih menjadi perbincangan hangat sepanjang 2021.
Sejak awal kemunculannya hingga saat ini, virus Corona terus mengalami mutasi dan menimbulkan beragam varian baru.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menggunakan tiga klasifikasi untuk mengkategorikan varian, yaitu varian yang menjadi perhatian (variant of concern/VOC), varian yang menarik (variant of interest/VOI), dan varian dalam pemantauan (variant under monitoring/VUM).
Sejauh ini, ada 10 varian yang telah diidentifikasi oleh WHO. Sejumlah varian atau jenis mutasi virus SARS-CoV-2 yang dimaksud seperti Alpha, Beta, Gamma, Delta, Lambda, dan Kappa.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sepanjang 2021 tercatat ada empat varian yang menyebar di Indonesia, yaitu Alpha, Beta, Delta, dan Omicron.
“Saat ini [varian yang ada di Indonesia] ada varian alfa, beta, delta dan terakhir Omicron. Adapun, [penyebaran] paling banyak adalah varian Delta,” kata Nadia kepada Bisnis, Selasa (28/12/2021).
Di antara beberapa varian tersebut, varian Delta yang menyebabkan kondisi pandemi Covid-19 paling parah di Indonesia. Penyebaran varian tersebut menyebabkan kasus Covid-19 hingga melampaui 50.000 kasus per hari yang puncaknya terjadi pada Juli 2021.
Berikut kronologi singkat dari masing-masing varian Covid-19 yang masuk ke Indonesia sepanjang 2021:
1. Alpha (B. 1.1.7)
Kasus varian Alpha pertama kali ditemukan di Inggris pada September 2020. Diketahui tingkat penularan virus 43—90 persen lebih mudah menular dari virus Corona sebelumnya. Varian ini sempat dominan di Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Varian ini sempat tercatat sebagai Variant of Concern (VOC) pada 29 Desember 2020, tetapi kemudian masuk dalam kategori Variant Being Monitored (VBM) pada 21 September 2021.
Tingkat keparahan infeksi varian ini berpotensi menimbulkan gejala berat dan risiko peningkatan risiko rawat inap dari virus Corona jenis awal. Namun ini tidak berlaku pada orang yang telah divaksin Covid-19, karena mereka hanya akan mendapatkan gejala ringan atau bahkan tidak ada gejala sama sekali.
Diketahui varian virus B117 dari Inggris ini teridentifikasi di Indonesia untuk pertama kali pada awal Maret 2021.
2. Beta (B.1.351)
Kasus varian Beta pertama kali dideteksi di Afrika Selatan pada Mei 2020. Adapun, pada Mei 2021 juga ditemukan satu kasus varian beta di Bali.
Serupa dengan varian Alpha, Beta sempat tercatat sebagai Variant of Concern (VOC) pada 29 Desember 2020, tetapi kemudian masuk dalam kategori Variant Being Monitored (VBM) pada 21 September 2021.
Sementara tingkat keparahan infeksi varian Beta awalnya berisiko menyebabkan Covid-19 gejala berat sebab varian ini diketahui lebih kebal terhadap beberapa jenis pengobatan.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa gejala yang muncul akibat varian Beta cenderung lebih ringan jika orang tersebut sudah divaksin dengan vaksin Sinovac, Pfizer, atau Moderna.