Bisnis.com, JAKARTA -- Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo makin melejit. Popularitas politisi PDIP itu bahkan mampu menggeser Prabowo Subianto, yang secara tradisional selalu menempati peringkat atas hasil survei.
Survei yang dilakukan oleh Charta Politica, misalnya, menempatkan Ganjar di posisi teratas dengan tingkat elektabilitas sebanyak 25,8 persen. Secara statistik angka ini mulai meninggalkan Prabowo yang hanya 22,3 persen atau rival politiknya sesama gubernur yakni Anies Baswedan yang hanya memiliki tingkat elektabilitas di angka 17,7 persen.
Elektabilitas Ganjar Pranowo bahkan seperti bumi dan langit jika dibandingkan dengan para elit partai. Agus Harimurti Yudhoyono, putra mahkota Istana Cikeas misalnya, elektabilitasnya versi Charta Politika hanya 2,3 persen atau Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang hanya 1 persen.
Sementara itu, nasib Puan Maharani dan Airlangga Hartarto nasibnya lebih buruk lagi. Meski demikian, kans keduanya maju sangat mungkin mengingat mereka memegang peranan kunci dalam capres pencapresan pada Pilpres 2024 mendatang.
Survei Charta Politica tersebut sejalan dengan survei Populi Center yang dipublikasikan sehari sebelumnya.
Peneliti Populi Center, Nurul Fatin Afifah menuturkan figur Ganjar Pranowo memang mendapatkan presentase dukungan dari masyarakat yang paling tinggi yaitu 58,3 persen.
Baca Juga
"Anies Baswedan 47,3 persen, Prabowo Subianto 46,6 persen, Erick Thohir 27,5 persen, Puan Maharani 17,5 persen," ujar Nurul dalam konferensi pers virtual, Senin (20/12/2021).
Nurul mengatakan dari 5 nama tokoh itu disebutkan secara terpisah sehingga ada kemungkinan setiap responden memilih lebih dari 1 nama, karena responden tidak diharuskan untuk memilih mana nama yang paling akan dipilih.
Meski nama Ganjar berada diurutan pertama, namun Nurul mengatakan survei tersebut merupakan potensi dukungan, bukan elektabilitas. Oleh karenanya angka potensi dukungan masih dapat berkembang lebih lanjut.
"Tentu walaupun Ganjar Pranowo itu muncul sebagai figur yang mendapatkan dukungan paling kuat, jadi ini hanya potensi dukungan, ini bukan elektabilitas, ini masih bisa berkembang untuk ke depannya," kata Nurul.
"Dan mengapa hanya 5 nama ini saja, jadi 3 nama teratas itu adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto adalah nama yang dianggap populer. Erick Thohir itu adalah nama yang akhir-akhir ini mulai muncul sedangkan nama Puan Maharani adalah nama yang diperkirakan untuk elite partai sebagai elite partai yang akan diusung," katanya.