Bisnis.com, JAKARTA - Dalam era revolusi industri 4.0 pemanfaatan teknologi digital seperti kecerdasan buatan atau disebut artificial intelligence (AI) menjadi sebuah keniscayaan.
Namun, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, sehebat-hebatnya AI akan tetap kalah dengan kecerdasan manusia yang diciptakan oleh Tuhan.
“Bagaimanapun cerdasnya kecerdasan buatan [AI] tidak akan mengalahkan kecerdasan manusia. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang mewarisi sifat kreator atau pencipta, sedangkan yang namanya kecerdasan buatan sangat tergantung programmer. Tidak ada kemudian dia kreatif menciptakan sendiri. Inilah perbedaannya,” ujarnya saat menghadiri Dies Natalis Universitas Ahmad Dahlan di Yogyakarta, dikutip dari keterangan resmi, Senin (20/12/2021).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meyakini bahwa yang paling penting dalam menghadapi tantangan kemajuan zaman adalah dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas dari sumber daya manusia (SDM), terutama kemampuan individu di bidang teknologi.
Menurutnya, perguruan tinggi dalam hal ini memegang peranan penting untuk dapat menghasilkan SDM yang berkualitas, selain menjadi yang terdepan dalam pemajuan bidang teknologi digital.
“Dalam bidang ekonomi, revolusi industri 4.0 adalah fondasi awal dalam pembangunan ekonomi. Bagaimana kita dituntut mempercepat transformasi digital di bidang ekonomi. Saya mohon perguruan tinggi ikut terlibat dalam mengiringi, mengejar, dan mendahului proses transformasi teknologi digital ekonomi di Indonesia,” katanya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Menko PMK mengapresiasi prestasi dan pencapaian salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah tersebut.
Pada dies natalis tahun ini, Muhadjir berharap Universitas Ahmad Dahlan akan terus memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan bangsa Indonesia terutama di bidang transformasi teknologi digital.
“Saya sangat mengapresiasi Universitas Ahmad Dahlan yang telah berhasil menciptakan inovasi dan menjadikan Covid-19 bukan sebagai faktor penghalang tapi peluang untuk bisa mengembangkan berbagai macam inovasi di bidang teknik, rekayasa, dalam rangka untuk menangani wabah Covid-19,” ucapnya.