Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Libatkan BUM Desa Dalam Transformasi Ekonomi

Jokowi menekankan pentingnya melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) untuk melakukan transformasi ekonomi di desa.
Presiden Joko Widodo (tengah) memberikan kuis kepada jamaah di Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, Selasa (18/12/2018). Dalam kesempatan tersebut Presiden meresmikan rumah susun Universitas Pesantren Darul Ulum. /Antara
Presiden Joko Widodo (tengah) memberikan kuis kepada jamaah di Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, Selasa (18/12/2018). Dalam kesempatan tersebut Presiden meresmikan rumah susun Universitas Pesantren Darul Ulum. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan pentingnya melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) untuk melakukan transformasi ekonomi di desa.

Menurutnya, pada masa pandemi Covid-19 ekonomi perdesaan menjadi salah satu penyelamat di saat perekonomian di perkotaan terganggu.

“Semuanya harus berani mengubah, transformasi ekonomi di desa ini sangat penting sekali. BUM Desa juga harus bertransformasi, tidak rutinitas, tidak menggarap hal-hal yang hanya untuk desa, tapi juga punya visi besar, bisa lari ke pasarpasar yang lebih besar, apalagi ke pasar-pasar ekspor," ujarnya dalam acara Peluncuran Sertifikat Badan Hukum BUM Desa dan Rakornas BUM Desa 2021, dikutip dari YouTube Setpres, Senin (20/12/2021).

Presiden juga mengajak masyarakat untuk membangun dan menjadikan desa sebagai basis kegiatan ekonomi yang produktif.

Lebih lanjut, Kepala Negara menegaskan agar BUM Desa dan BUM Desa Bersama dapat memacu pertumbuhan usaha baru yang dibutuhkan di masyarakat.

“Tugas-tugas itu yang kita inginkan, bukan mematikan yang sudah ada, berorientasi pada pembentukan usaha baru yang belum ada tapi dibutuhkan masyarakat, bagaimana mentrigger, memacu agar ada usahausaha baru di masyarakat yang belum ada tapi dibutuhkan," ujarnya.

Di samping itu, Jokowi meminta agar BUM Desa dapat mengonsolidasikan usaha rakyat untuk memudahkan pasokan yang dibutuhkan masyarakat.

Presiden juga meminta agar perusahaan swasta maupun BUMN dapat melibatkan BUM Desa dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

“Hasil-hasil perkebunan yang gede-gede rakyat hanya menonton, melihat tambang diambil keluar dari daerah, keluar dari desa, rakyat hanya menonton saja, libatkan. Nanti akan saya sampaikan secara tegas melibatkan BUM Desa, BUM Desa Bersama dalam kegiatan-kegiatan mereka," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden meminta agar BUM Desa dapat mengembangkan hasil produksi pertanian dan hortikultura ke pasar internasional.

Sebagai contoh, katanya, sebuah desa di Kalimantan Timur telah mengekspor lidi dari kelapa sawit dan nipah, serta arang kayu halaban.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah telah menyalurkan dana desa sebesar Rp400,1 triliun sejak tahun 2015 hingga saat ini.

Presiden mengingatkan agar penyaluran tersebut dapat dikelola dengan bijak dan tepat sasaran.

“Hati-hati pengelolaan dana desa yang jumlahnya tidak sedikit, jumlahnya sangat besar sekali, sekali lagi Rp400,1 triliun itu duit gede sekali. Begitu salah sasaran, begitu tata kelolanya tidak baik bisa lari kemana-mana. Ini perlu saya ingatkan," tegasnya.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper