Bisnis.com, BALI – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta agar masyarakat menyambut tahun 2022 sebagai momentum pemulihan Indonesia
“Kita menginginkan tahun 2022 agar dijadikan sebagai momentum pemulihan,” katanya kepada Bisnis, Jumat (17/12/2021).
Alasan pemerintah menjadikan tema kebijakan fiskal RAPBN 2022 yakni melanjutkan pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.
“Oleh karena itu juga, pemerintah membuat tema pemulihan ekonomi dan reformasi struktural, sebab melihat pengalaman pada 2021, khususnya pada akhir tahun ada tren naik [di sektor ekonomi] memang ada penurunan tetapi naik kembali, maka dari itu kami optimistis akan ada pemulihan, karena pada 2022 itu menentukan,” tuturnya.
Ma’ruf juga meminta agar semua pihak menjaga protokol yang sudah diterapkan untuk mengantisipasi berbagai ancaman.
“Kita harus harus betul-betul menjaga, pertama Covid-19 agar tidak naik lagi, kita harus terus tekan tren kasusnya dan berbagai hal yang menghalangi dari berbagai regulasi, maka melalui reformasi struktural itu kita benar-benar harus benahi, termasuk pelayanan, birokrasi, agar kepuasan masyarakat dan kepercayaan investor juga pulih,” katanya.
Baca Juga
Saat ini pemerintah tengah melakukan upaya untuk menjaga agar negara tetap berjalan dengan semestinya.
Namun, Ma’ruf melanjutkan, upaya tersebut harus dibarengi dengan tingkat kewaspadaan yang makin tinggi, sebab mutasi Virus Corona menjadikan ketidakpastian ekonomi dan kesehatan di tingkat global.
“Karena [tingkat] global masih ada ketidakpastian, Omicron menyebar di berbagai negara. Tidak hanya Amerika Serikat, Eropa, bahkan Asia pun sudah [terdeteksi adanya Omicron],” katanya.
Dia pun berharap, agar semua jajaran dan pemerintah daerah turut mengawal dan mengantisipasi perkembangan dari penyebaran varian baru tersebut.
“Kita tidak mau lagi ada terjadi lagi seperti Delta dan kita harus terus antisipasi di Indonesia untuk terus mengawal, cukup yang ada saja dan saya harap agar tidak bertambah lagi, karena ini akan berdampak pada ekonomi kita, karena para pelaku usaha bisa retensi kembali, padahal tingkat kepercayaan sudah mengalami kenaikan, itu yang harus kita jaga,” kata Ma’ruf.