Bisnis.com. JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung dampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Selasa (7/12)
Dalam video yang ditayangkan di kanal YouTube Setpres, Selasa (7/12), Jokowi mengunjungi salah satu tenda pengungsian warga terdampak erupsi Semeru.
“Sudah jadi korban ibu saya pak. Meninggal juga,” kata salah seorang warga kepada Jokowi.
"Innalillahi,"ujar Jokowi merespons pernyataan seorang warga.
Kemudian, Jokowi dengan mengendarai mobil menuju lokasi selanjutnya yaitu sebuah pemukiman yang tertutup abu vulkanik pasca erupsi Gunung Semeru.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi bertolak menuju Provinsi Jawa Timur guna melakukan kunjungan kerja. Dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, Presiden dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 07.00 WIB.
Setibanya di Bandara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Presiden akan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Lumajang dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU.
Di Lumajang, Presiden diagendakan untuk meninjau sejumlah lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru. Usai peninjauan, Presiden akan kembali ke Jakarta pada sore hari.
Seperti diketahui, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021. Presiden Jokowi telah memerintahkan segenap jajarannya untuk bergerak cepat melakukan langkah-langkah tanggap darurat dalam bencana alam tersebut.
Turut menyertai Presiden dalam penerbangan menuju Provinsi Jawa Timur antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Sementara itu, berdasarkan data BNPB per Senin (6/12), pukul 20.15 WIB, korban jiwa yang tercatat sementara antara lain luka-luka 56, hilang 22 dan meninggal dunia 22.
Adapun, jumlah populasi terdampak erupsi Gunung Semeru mencapai 5.205 jiwa dan warga mengungsi 2.004.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang, posko masih melakukan pendatan dan validasi.
"Perincian korban meninggal dunia teridentifikasi 14 orang di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 8 orang di Kecamatan Candipuro," ujar Muhari dikutip dari keterangan pada laman resmi BNPB, Senin (6/12/2021).
Terkait dengan perkembangan warga mengungsi, sebanyak 2.004 warga berada di 19 titik pengungsian yang tersebar di 3 kecamatan, antara lain Kecamatan Pronojiwo, Candipuro dan Pasirian.
Jumlah penyintas tertinggi berada di Kecamatan Candipuro dengan jumlah 1.136 jiwa, Pasirian 563 dan Pronojiwo 305.