Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto tiba di Lumajang Minggu (5/12) siang setelah menempuh 3 jam perjalanan darat dari Surabaya untuk meninjau langsung penanganan bencana erupsi Gunung Semeru.
Setibanya di Lumajang, Suharyanto langsung menggelar rapat koordinasi internal di Kantor Kecamatan Pasiran dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Bupati Lumajang Thoriqul Haq, dan jajaran pemerintah Kabupaten Lumajang.
Dalam arahannya, Suharyanto meminta seluruh kementerian dan lembaga terkait serta pemerintah daerah untuk secara efektif bahu membahu bersama melakukan penanganan darurat pasca erupsi Gunung Semeru, khususnya proses evakuasi korban terdampak dan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi.
Kepala BNPB menyampaikan perlu segera dibentuk posko terpadu tanggap darurat bencana untuk memastikan konsolidasi data dan koordinasi giat pencarian, penyelamatan, evakuasi dan penanganan pengungsi dapat berjalan dengan baik.
BNPB sendiri akan menurunkan 3 helikopter yang nantinya dapat dimanfaatkan pemerintah daerah untuk melakukan penanganan darurat. Sementara untuk alat berat, akan didukung dari Batalyon 527.
"Dukungan-dukungan ini agar dimanfaatkan sebaik-sebaiknya untuk kepentingan rakyat," kata Suharyanto dikutip melalui keterangan pers, Minggu (5/12/2021).
Selain itu, Suharyanto juga meminta pasokan kebutuhan pengungsi untuk dipastikan ketersediannya.
“Tolong dipastikan tersedia dan cukup. Apabila kurang, mohon untuk dilaporkan agar kami bisa segera bergerak,” ujarnya.
Di kesempatan berbeda, Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa hingga hari ini pukul 06.20 WIB, terdapat 13 korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru.
Dari 13 korban itu, dua di antaranya sudah dapat teridentifikasi jenazahnya. Untuk 11 korban lainnya masih dalam proses identifikasi jenazah oleh BPBD Lumajang.
“Itu yang teridentifikasi baru dua orang atas nama Poniyim 50 tahun, dari Curah Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Pawon Riyono. Jadi 13 orang korban ini merupakan update langsung dari lapangan dari Bapak Kepala BNPB,” katanya.
Sebelumnya, BNPB juga telah mengirimkan tim reaksi cepat (TRC) ke lokasi untuk melakukan pendampingan penangan darurat kepada pemerintah daerah di lokasi.
BNPB juga telah memberikan bantuan awal sebagai bentuk respon cepat terhadap kejadian tersebut. Total seluruh bantuan yang diberikan senilai Rp. 1.149.189.300.