Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Varian Omicron Miliki Dampak Ringan, Dokter Afrika Selatan: Tak Tunjukkan Penurunan Oksigen

Gejala penderita Covid-19 varian Omicron dinilai ringan, seorang dokter di Afrika Selatan sebut efek Omricon tak separah varian Delta yang sebabkan hilangnya indra penciuman hingga penurunan kadar oksigen.
Ilustrasi - Varian baru Virus Corona SARS-CoV-2./Antara
Ilustrasi - Varian baru Virus Corona SARS-CoV-2./Antara

Bisnis.com, SOLO - Seorang dokter di Afrika Selatan bernama Angelique Coetzee mengatakan virus Corona varian Omricon miliki gejala ringan.

Pasien yang terdeteksi terpapar Covid-19 varian baru itu tak menunjukkan gejala serius, sehingga bisa dirawat di rumah.

Menurut Coetzee, ada tujuh pasien Covid-19 yang dirawat dikliniknya, dan mereka memiliki gejala yang berbeda-beda.

Kemudian pada 18 November 2021, ada seorang pasien di kliniknya mengalami kelelahan yang akut sudah dua hari. Pasien tersebut mengaku jika tubuhnya pegal-pegal dan sakit kepala.

“Gejala-gejala ditingkat seperti itu hampir sama dengan orang terinfeksi virus corona yang biasa. Lantaran kami belum menangani pasien Covid-19 dalam 8 sampai 10 pekan terakhir, maka kami memutuskan untuk melakukan tes,” kata Coetzee, seperti yang dikutip dari Reuteurs.

Pada hari yang sama, lebih banyak pasien yang datang ke kliniknya dengan gejala yang mirip.

Sehingga dia berfikir ada sesuatu yang salah.

Sejak 18 November itu, dia kedatangan satu sampai tiga pasien (Covid-19) dalam sehari.

“Kami telah melihat banyak pasien mengalami varian Delta Covid-19 dalam gelombang ketiga pandemi Covid-19. Dan ini (omicron) tidak sesuai dengan gambaran klinis. Sebagian besar (pasien) mengalami gejala ringan dan sejauh ini belum ada yang dilarikan untuk menjalani operasi. Kami bisa merawat pasien-pasien ini secara konservatif di rumah,” kata Coetzee.

Coetzee, yang juga anggota Komite Penasehat bidang vaksin, mengatakan tidak seperti varian Delta, sejauh ini pasien-pasien (omicron) tidak melaporkan kalau mereka kehilangan penciuman atau mati indra perasa.

Tidak ada pula penurunan tingkat oksigen yang signifikan dengan varian baru Covid-19 ini.

Diketahui, varian omicron terdeteksi pertama kali oleh National Institute of Communicable Diseases (NICD) di Afrika Selatan pada 25 November 2021, Diagnosis itu diperoleh dari sampel yang diambil dari sebuah labolatorium dari 14 November 2021 sampai 16 November 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper