Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pembangunan kawasan industri hijau atau green industrial park di Kalimantan Utara akan dimulai pada Desember 2021. Pemerintah pun mengundang sektor swasta untuk masuk, seiring tingginya kebutuhan investasi yang tak cukup hanya dari keuangan negara.
Rencana itu kembali disampaikan oleh Jokowi pada Kamis (18/11/2021). Sebelumnya, pemerintah sempat menyampaikan rencana pembangunan green industrial park akan berlangsung pada Oktober 2021, tetapi kemudian mundur menjadi bulan depan.
Menurut Jokowi, perekonomian global bergeser orientasinya menuju ekonomi hijau (green economy). Indonesia pun akan turut melakukan hal serupa, sejalan dengan komitmen dalam perjanjian paris dan pakta terbaru hasil pertemuan Change Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia.
Indonesia pun akan membangun kawasan industri hijau di Kalimantan Utara sebagai upaya membangun pusat produksi berbasis energi ramah lingkungan. Jokowi mengklaim bahwa proyek di tanah seluas 20 hektar tersebut membuat Indonesia menjadi negara pertama yang memiliki kawasan industri hijau.
"Bulan depan kita akan memulai membangun green industrial park di Kalimantan Utara yang energinya dari green energy, dari Sungai Kayan," ujar Jokowi pada Kamis (18/11/2021).
Jokowi mengklaim bahwa sudah banyak investor yang antre untuk masuk ke kawasan industri hijau tersebut. Menurutnya, para investor tertarik untuk masuk karena sumber energinya yang merupakan energi hijau.
Baca Juga
Dia pun menyatakan bahwa pengembangan kawasan industri hijau Kalimantan Utara membutuhkan biaya yang sangat besar. Pengembangan kawasan itu tidak dapat hanya mengandalkan kas negara, sehingga Jokowi pun mengundang investor untuk masuk ke sana.
"Butuh investasi yang sangat besar dan kita enggak punya kemampuan sehingga swasta silakan masuk," ujar Jokowi.
Sungai Kayan yang akan menjadi sumber energi kawasan industri itu memiliki potensi energi hidro untuk memproduksi sekitar 11.000–13.000 megawatt listrik. Menurut Jokowi, potensi itu baru berasal dari satu sungai, sedangkan di Indonesia terdapat lebih dari 4.400 sungai besar dan sungai sedang yang bisa menjadi sumber energi hidro.
Selain itu, terdapat berbagai potensi panas bumi (geothermal), yang menurut Jokowi bisa memproduksi hingga 29.000 megawatt listrik. Indonesia pun memiliki berbagai potensi energi terbarukan lainnya, seperti angin dan banyu (tidal) yang pemanfaatannya harus sesegera mungkin.
"Kita mempunyai kekuatan besar juga di sini [ekonomi hijau],strategi ini harus mulai ditata. Karena orang nanti, 2030 nanti Eropa dan Amerika Serikat mungkin sudah mulai stop, enggak mau lagi terima barang-barang yang berasal dari [negara dengan produksi berbasis] energi fosil. enggak mau," ujar Jokowi.