Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahli Virus: 100 Ribu Orang Lagi Diperkirakan Meninggal Akibat Covid-19 di Jerman

Ahli virologi memperingatkan, bahwa 100 ribu orang lagi diperkirakan meninggal akibat Covid-19 di Jerman.
Ilustrasi - Virus Corona makro dan varian MU (VOI),B.1.621,B.1.617.1,C.37.Covid-19 Delta plus, varian MU. Virus SARS-CoV-2 bermutasi./Antara
Ilustrasi - Virus Corona makro dan varian MU (VOI),B.1.621,B.1.617.1,C.37.Covid-19 Delta plus, varian MU. Virus SARS-CoV-2 bermutasi./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ahli virologi dari Jerman memperingatkan, bahwa 100 ribu orang lagi diperkirakan meninggal akibat Covid-19 di negara itu, jika tidak ada upaya menghentikan wabah gelombang keempat yang agresif.

Jumlah kasus Covid-19 telah melonjak dan Jerman kemarin mencatat tingkat infeksi tertinggi sejak pandemi dimulai dengan hampir 40.000 kasus dalam sehari.

"Kita harus bertindak sekarang," kata ahli virologi terkemuka Christian Drosten, yang menggambarkan situasi darurat sebenarnya dikutip Aljazeera.com, Kamis (11/11/2021).

Dokter di bangsal perawatan intensif Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Leipzig itu memperingatkan, wabah gelombang keempat ini bisa menjadi yang terburuk.

Satu pasien di rumah sakit itu, seorang wanita berusia 20-an baru saja melahirkan. Bayinya baik-baik saja, tetapi staf mengatakan mereka tidak tahu apakah wanita itu akan selamat dikutip Aljazeera.com, Kamis (11/11/2021).

Negara bagian Saxony memiliki tingkat infeksi tujuh hari tertinggi di Jerman dengan 459 kasus per 100.000 orang. Sedangkan, angka nasional adalah 232.

Negara bagian itu juga mencatat tingkat vaksinasi terendah, karena baru 57 persen dari populasi di wilayah itu yang telah divaksinasi.

Dari 18 pasien di bangsal Covid-19 rumah sakit itu hanya empat yang divaksinasi.

"Sangat sulit untuk membuat staf termotivasi untuk merawat pasien di gelombang keempat ini," kata Profesor Sebastian Stehr, yang mengepalai departemen tersebut.

Sebagian besar penduduk masih meremehkan masalah tersebut, katanya.

Sekarang, kata Stehr, kebanyakan orang akan mengenal seseorang yang menderita Covid dan oleh karena itu harus waspada terhadap risiko infeksi. Namun demikian, masih begitu banyak pasien yang tidak divaksinasi.

Kementerian Kesehatan Jerman secara terbuka menyalahkan orang-orang itu atas melonjaknya kasus, dan menggambarkan situasi saat ini sebagai pandemi orang-orang yang tidak divaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper