Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPR Puan Maharani mendorong petani untuk melek teknologi agar hasil pertanian lebih produktif sehingga kesejahteraannya meningkat.
Hal ini disampaikan ketika dirinya ikut menanam tanaman padi saat kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Puan mendatangi area Persawahan Sendangmulyo, Sleman, DIY, Kamis (11/10/2021).
Puan mendukung munculnya banyak petani milenial, sebab Indonesia dinilai tidak bisa berdaulat pangan tanpa adanya petani.
“Sebab tangan mereka yang memberi makan kita semua. Kita perlu secara bergotongroyong menghasilkan solusi-solusi lebih menyeluruh atas berbagai masalah klasik pertanian. Seperti soal harga pupuk yang tinggi, harga jual dan harga beli, antisipasi gagal panen, dan sebagainya,” ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (11/11/2021).
Mantan Menko PMK itu juga berbicara mengenai ekonomi pertanian digital yang sudah saatnya dilirik dan dikembangkan karena dapat membantu para petani.
Untuk itu, Puan memuji adanya aplikasi berbasis website sebagai marketplacet kecil produk pertanian yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman. Aplikasi tersebut merupakan wadah bagi petani dan calon pembeli bisa bertemu secara daring.
“Website itu contoh baik penggunaan teknologi untuk membantu para petani. Perlu diperbesar lagi jangkauannya dan diperlengkap fitur-fiturnya. Petani memang perlu melek teknologi,” katanya.
Sekadar informasi, Puan ikut turun ke sawah untuk menanam padi bersama sejumlah petani perempuan di tengah lahan pertanian seluas 6 hektar dirinya mengenakan caping dan sepatu khas petani, Puan terkadang berbicara menggunakan bahasa jawa.
Kemudian Puan juga berbincang dengan kelompok tani dan petani milenial di pematang sawah. Didampingi Wabup Sleman Danang Maharsa, Puan mendengarkan berbagai aspirasi petani sambil menikmati kacang dan ubi rebus.
Dia menyebutkan, petani mengharapkan ada saluran induk air sebab ketika musim kemarau, air untuk mengaliri sawah tidak lancar. Kepada Wabup, Puan menanyakan apakah harapan petani bisa segera direalisasikan.
“Kali ini saya hadir dengan fokus menanam padi, biarkan rakyat nanti yang memanen. Selama ini orang banyak fokus pada panennya. Padahal proses sebelum bisa panen itu panjang dan dimulai dengan kita menanam,” katanya.
Dia mengatakan, ingin mengetahui apa saja kebutuhan dan permasalahan yang ada di sini terkait petani. “Bagaimana menanam padi, panennya dan sesudah panen itu dijual atau dibeli ke mana. Itu yang jadi perhatian saya,” sambungnya.