Bisnis.com, JAKARTA - Kasus teror terhadap Veronica Koman tak hanya menyasar rumah orangtuanya, tapi juga rumah kerabatnya di kawasan Jakarta Barat.
Informasi tersebut disampaikan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Papua Itu Kita, Michael Himan.
Menurutnya, pada hari yang sama atau sekitar pukul 10.26 WIB, ada dua orang berpakaian seperti pengemudi ojek online yang mengantar paket ke rumah kerabat Veronica Koman.
"Pagi itu mengantar paket atas nama Veronica Koman, padahal di tempat kerabat Veronica Koman itu tidak ada berkomunikasi atau berinteraksi dengan Vero," kata Michael dikutip dari Tempo, Senin (8/11/2021).
Paket berbungkus warna biru itu kemudian ditaruh begitu saja di pintu gerbang dan kemudian sempat dibawa masuk oleh asisten rumah tangga. Oleh istri si pemilik rumah, paket di simpan di dalam rumah dan tidak dibuka sama sekali.
Baca Juga
Sekitar pukul 20.00, suami pemilik rumah yang merupakan kerabat Vero pulang. Melihat paket tersebut bukan atas nama mereka, paket dikembalikan ke pintu masuk semula.
Sekitar pukul 23.00 WIB, tim advokasi Papua yang mendapat informasi tersebut kemudian mendatangi rumah kerabat Veronica Koman bersama tim Densus 88 dan Kepolisian dari Polres Jakarta Barat.
"Kami menghampiri rumah anggota keluarga Veronica, polisi melakukan pemeriksaan. Rupanya isi (paket) itu ada bangkai ayam dan ada tulisan teror-teror seperti itu. Tulisan itu ancaman kepada Veronica Koman," kata Michael.
Secarik kertas berisi pesan teror Itu berbunyi, "Barangsiapa yang menyembunyikan Veronica Koman akan bernasib sama dengan bangkai ini".
Terkait dengan kasus tersebut, polisi hingga saat ini masih menyelidiki lebih lanjut pelakunya.
Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Komisaris Besar Aswin Siregar mengatakan, polisi menduga ledakan dan teror bangkai ayam yang terjadi di rumah orangtua dan kerabat Veronica berkaitan dengan kegiatan dan sikap yang selama ini pro akan kemerdekaan Papua.
"Diperkirakan merupakan bentuk ancaman terhadap penghuni rumah terkait tindakan-tindakan Veronica Koman," kata Aswin, Senin.