Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ledakan di Rumah Orangtua Veronica Koman, Densus 88 Koordinasi dengan Polres Jakbar

Polres Metro Jakarta Barat dan Densus 88 akan berkoordinasi menginvestigasi ledakan di rumah orangtua Veronica Koman.
Ilustrasi - Tim Densus 88 bersama tim Gegana Brimob Polda Riau berjaga di area penggeledahan gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Universitas Riau (Unri) di Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6/2018). Penggeledahan itu berkaitan dengan dugaan adanya jaringan teroris./Antara-Rony Muharrman
Ilustrasi - Tim Densus 88 bersama tim Gegana Brimob Polda Riau berjaga di area penggeledahan gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Universitas Riau (Unri) di Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6/2018). Penggeledahan itu berkaitan dengan dugaan adanya jaringan teroris./Antara-Rony Muharrman

Bisnis.com, JAKARTA - Terjadi ledakan di rumah orangtua aktivis Veronica Koman, pada Minggu (7/11/2021) malam. Pihak Polres Jakarta Barat dan Densus 88 Antiteror Polri akan berkoordinasi.

"Kami akan berkordinasi dengan Pihak Polres Jakarta Barat PMJ," kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar kepada Bisnis, Senin (8/11/2021).

Aswin menyatakan bahwa Densus belum akan telibat dalam penanganan perkara ini. Sebelumnya, Ledakan terjadi di depan rumah orang tua aktivis Veronica Koman, di bilangan Jelambar Baru, Jakarta Barat pada Minggu (7/11/2021) malam.

Amnesty International Indonesia  (AII) lewat akun twitter-nya menyebut bahwa ditemukan secarik kertas berisi ancaman di tempat kejadian ledakan.

Ancaman itu disematkan kepada Veronica dari pihak yang menamakan dirinya, Laskar Militan Pembela Tanah Air.

"Pada 7 November 2021, sebuah benda diduga bom meledak di rumah orang tua Veronica Koman sekitar pukul 10.26 WIB. Di tempat kejadian, ditemukan secarik kertas bertuliskan ancaman dari Laskar Militan Pembela Tanah Air. Hari itu, serangan terjadi sebanyak dua kali," seperti dikutip dari akun resmi Amnesty International Indonesia @amnestyindo, Senin (8/11/2021).

Amnesty mengungkapkan, rumah orangtua Veronica sudah dua kali mengalami teror. Pertama, terjadi pada pagi hari tanggal 24 Oktober 2021 di kediaman keluarga Veronica Koman.

Teror kedua, terjadi pada pagi dan malam hari di tanggal 7 November. Amnesty menyebut, pelaku diduga menuju TKP menggunakan ojek online dan meletakkan paket diduga berisi bom.

"Paket diduga bom tersebut diletakkan oleh tersangka di depan pintu gerbang rumah keluarga Veronica Koman. Pada serangan kedua, anggota keluarga Veronica membawa paket ke dalam rumah tapi tidak membukanya sampai malam. Berikut dokumentasi dari tempat kejadian perkara," tulis Amnesty.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper