Bisnis.com, JAKARTA - Terjadi ledakan di rumah orangtua aktivis Veronica Koman, pada Minggu (7/11/2021) malam. Pihak Polres Jakarta Barat dan Densus 88 Antiteror Polri akan berkoordinasi.
"Kami akan berkordinasi dengan Pihak Polres Jakarta Barat PMJ," kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar kepada Bisnis, Senin (8/11/2021).
Aswin menyatakan bahwa Densus belum akan telibat dalam penanganan perkara ini. Sebelumnya, Ledakan terjadi di depan rumah orang tua aktivis Veronica Koman, di bilangan Jelambar Baru, Jakarta Barat pada Minggu (7/11/2021) malam.
Amnesty International Indonesia (AII) lewat akun twitter-nya menyebut bahwa ditemukan secarik kertas berisi ancaman di tempat kejadian ledakan.
Ancaman itu disematkan kepada Veronica dari pihak yang menamakan dirinya, Laskar Militan Pembela Tanah Air.
"Pada 7 November 2021, sebuah benda diduga bom meledak di rumah orang tua Veronica Koman sekitar pukul 10.26 WIB. Di tempat kejadian, ditemukan secarik kertas bertuliskan ancaman dari Laskar Militan Pembela Tanah Air. Hari itu, serangan terjadi sebanyak dua kali," seperti dikutip dari akun resmi Amnesty International Indonesia @amnestyindo, Senin (8/11/2021).
Baca Juga
Amnesty mengungkapkan, rumah orangtua Veronica sudah dua kali mengalami teror. Pertama, terjadi pada pagi hari tanggal 24 Oktober 2021 di kediaman keluarga Veronica Koman.
Teror kedua, terjadi pada pagi dan malam hari di tanggal 7 November. Amnesty menyebut, pelaku diduga menuju TKP menggunakan ojek online dan meletakkan paket diduga berisi bom.
"Paket diduga bom tersebut diletakkan oleh tersangka di depan pintu gerbang rumah keluarga Veronica Koman. Pada serangan kedua, anggota keluarga Veronica membawa paket ke dalam rumah tapi tidak membukanya sampai malam. Berikut dokumentasi dari tempat kejadian perkara," tulis Amnesty.