Bisnis.com, JAKARTA – Yahoo menyatakan akan menghentikan layanannya di China akibat ketatnya peraturan pemerintah Negeri Tiari Bambu tersebut.
Berdasarkan keterangan resminya di website, dikutip dari CNA, perusahaan tersebut akan menutup bisnisnya di China pada 1 November.
“Akibat ketatnya persaingan bisnis dan iklim legal di China, Yahoo tidak bisa lagi diakses di China daratan per 1 November 2021. Yahoo tetap berkomitmen pada hak pengguna serta internet yang bebas dan terbuka. Kami berterima kasih atas dukungan pengguna,” kata juru bicara Yahoo, Rabu (3/11/2021).
Langkah Yahoo untuk hengkang dari China merupakan yang terbaru, setelah Microsoft memutuskan untuk menutup LinkedIn pada bulan lalu. Tak jauh berbeda dengan alasan Yahoo, Microsoft juga menyatakan regulasi yang ketat menjadi salah satu alasan penutupan unit bisnisnya di China.
Yahoo mulai masuk ke China pada 1998 dan menjual sahamnya ke Alibaba Group pada 2012. Kesepakatan itu juga memungkinkan Alibaba memegang operasional Yahoo China di bawah mereka Yahoo selama lebih dari empat tahun.
Yahoo China kemudian menutup layanan email dan portal websitenya, tetapi masih memiliki riset global dan sentra pengembangan di Beijing sampai 2015.