Bisnis.com, JAKARTA - Polisi Brasil menembak mati 25 tersangka perampokan bank bersenjata lengkap yang aksinya telah melumpuhkan beberapa kota besar.
Pihak berwenang menyebut tindakan itu sebagai serangan bersejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Para tersangka itu ditembak mati pada Minggu dini hari di negara bagian Minas Gerais dan polisi mengklaim siap untuk melancarkan serangan lanjutan.
Sebuah laporan di surat kabar lokal O Tempo mengatakan operasi untuk menangkap para tersangka perampok bank ini terjadi di dua tempat.
“Operasi ini … akan tercatat dalam sejarah,” kata sekretaris keamanan negara bagian Minas Gerais, Rogério Greco, kepada radio lokal seperti dikutip TheGuardian.com, Senin (1/11/2021).
Polisi federal, yang ambil bagian dalam misi tersebut, menyatakan bahwa kelompok itu memiliki persenjataan militer yang sesungguhnya termasuk senapan serbu, senapan mesin kaliber 50, bahan peledak, dan rompi anti peluru.
Layla Brunella, juru bicara pasukan polisi militer Minas Gerais, mengatakan bahwa para perampok diduga berasal dari “cangaço modern”. Nama itu mengacu pada gerombolan penjahat yang berkeliaran di pedalaman timur laut negara itu pada awal abad ke-20 di bawah kepemimpinan seorang perampok bernama Lampio.
“Saya dapat memberitahu Anda bahwa ini adalah operasi terbesar di negara ini yang menargetkan ‘cangaço modern’,” kata Brunella.
Geng bergaya cangaço bertanggung jawab atas serangkaian perampokan di Brasil dalam beberapa tahun terakhir. Mereka seringkali menargetkan bank di kota-kota menengah di pedalaman negara bagian selatan dan tenggara.
Pada Desember 2020, para gangster mengepung kota selatan Criciúma, membakar kendaraan, menculik pegawai pemerintah, meledakkan bank, dan terlibat dalam baku tembak selama dua jam sehingga wali kota meminta warga untuk menjauh dari jalanan.
Pada Agustus lalu terjadi serangan serupa di kota Araçatuba di negara bagian São Paulo, ketika penjahat berpakaian hitam menyerbu sebuah bank sebelum melarikan diri dengan sandera diikat ke atap kendaraan mereka sebagai tameng.
Polisi mengklaim bahwa mereka yang terbunuh pada hari Minggu tengah merencanakan serangan serupa dalam beberapa hari mendatang. Mereka kemudian dilacak dengan bantuan intelijen.
“Minas Gerais jelas bukan tempat yang baik untuk melakukan kejahatan,” kata Greco yang memberi selamat kepada aparat keamanan atas tindakan sensasional mereka.