Bisnis.com, JAKARTA - Perampok bank bersenjatakan bahan peledak dan senapan berkekuatan tinggi telah menjerumuskan Brasil ke dalam teror dengan modus penyandera warga sipil dan bahkan mengikat mereka di mobil saat melarikan diri.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan terjadi baku tembak dan pria berpakaian hitam menyandera warga di sebuah jalan di Aracatuba, 320 mil dari Sao Paulo yang berpenduduk hampir 200.000 orang.
Setelah menggeledah setidaknya dua cabang bank, para penjahat pergi dengan sandera di atas mobil mereka yang saling berpegangan agar tidak tergelincir. Setidaknya tiga orang tewas dalam bentrokan itu, termasuk dua warga sipil seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (31/8/2021).
Serangan brutal adalah yang terbaru dari serangkaian perampokan bank yang semakin kejam di Brasil.
Para ahli percaya program kesejahteraan pandemi untuk orang Brasil yang lebih miskin telah mendorong perampok untuk merencanakan serangan berani di kota-kota regional yang sepi. Apalagi cabang bank di daerah itu menyimpan lebih banyak uang.
Sementara itu, lebih dari 20 pria bersenjata berat melakukan perampokan di Araçatuba dengan menggunakan 10 mobil, kata lvaro Camilo, sekretaris eksekutif polisi militer Sao Paulo. Saat geng itu melarikan diri, mereka juga meninggalkan jejak jebakan peledak di seluruh kota.
Camilo mendesak orang-orang untuk tidak meninggalkan rumah mereka sampai bahan peledak ditemukan dan dinonaktifkan.
Ada dua insiden baku tembak terpisah dengan polisi, dan tiga orang tewas, kata Camilo. Dua dari korban tewas adalah warga setempat, sementara salah satu tersangka penyerang juga tewas.
Dia mengatakan tersangka lain terluka dan yang ketiga ditahan. Sedikitnya terdapat 350 polisi di kota itu.
Mereka menggunakan dua helikopter untuk melacak para penyerang, kata Camilo seraya menambahkan bahwa cabang Banco do Brasil SA di Araçatuba adalah gudang untuk menyimpan uang tunai yang merupakan sesuatu yang tidak disadari oleh pejabat negara.
Setidaknya ada dua perampokan bank serupa di kota Cameta dan Criciuma pada akhir Desember tahun lalu. Dalam kedua kasus, cabang Banco do Brasil menjadi sasaran.
Camilo mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah serangan tahun lalu terkait dengan serangan baru-baru ini.