Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ungkit Lepasnya Timor Timur, Suryo Prabowo Bagikan Momen Bertemu Xanana Gusmao

Tampak dalam video sosok Xanana Gusmao berjalan dan bertemu dengan Suryo Prabowo dalam sebuah momen yang banyak dihadiri jurnalis.
Letjen (Purn) TNI Suryo Prabowo./Istimewa
Letjen (Purn) TNI Suryo Prabowo./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Johannes Suryo Prabowo membagikan video bertemu dengan Xanana Gusmao, Sabtu (30/10/2021).

Video berdurasi 21 detik dengan watermark kantor berita AP bertuliskan 30 Oktober 1999, Brigadir Jenderal Polisi J.D Sitorus, Kolonel CZI Johannes Suryo Prabowo, Xanana Gusmao.

Tampak dalam video sosok Xanana Gusmao berjalan dan bertemu dengan Suryo Prabowo dalam sebuah momen yang banyak dihadiri jurnalis. Setidaknya terdengar dari latar belakang, suara rana kamera berulang. Cekrek-cekrek mengiringi momen kedua sosok bersalaman.

Lensa video juga menyorot lebih dekat tangan kedua sosok yang berjabat erat. Jabatan tangan yang beberapa kali digoyangkan oleh kedua orang itu juga disertai ekspresi obrolan seru.

"22 tahun Indonesia resmi kehilangan Timor Timur, 2 tahun kemudian kehilangan P. Sipadan dan Ligitan," tulis J. Suryo Prabowo dalam unggahan di akun twitter, Sabtu (30/10/2021).

Sekadar kilas balik, Suryo Prabowo pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Timor Timur pada 1998. Pada periode itu, kepemimpinan nasional dipimpin Presiden B.J. Habibie. Pada masa itu pemerintah mulai meninjau ulang hubungan dengan provinsi termuda Timor Timur.

Setahun selanjutnya, pada 5 Mei 1999 di New York, Indonesia dan Portugal di bawah koridor PBB yang merancang suatu cara prosedur konsultasi melalui penentuan pendapat secara, rahasia, langsung dan universal. Pola jejak pendapat disetujui. Kondisi di lapangan, Polri dan TNI mendampingi misi PBB menjalankan tugas jajak pendapat di Timor Leste.

Puncaknya pada 30 Agustus 1999, jajak pendapat menghasilkan prokemerdekaan 78,50 persen dan pro-integrasi 21,50 persen. Hasil ini merupakan akhir yang pahit, terlebih Indonesia mengirimkan kekuatan militernya ke Timor Timur sejak akhir 1975 dan memasukkan wilayah tersebut sebagai provinsi ke-27 pada 1976.

Selepas bertugas di Timor Timur, Suryo Prabowo sempat mengisi jabatan sebagai Wakil Kepala Staf TNI AD 2008-2011 dan Kepala Staf Umum TNI 2011-2012. Setelah tak lagi aktif di TNI, Suryo berkecimpung di dunia politik, termasuk menjadi pendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

Saat ini, Suryo Prabowo menjabat Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Industri Pertahanan (Katimlak KKIP). Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melantik koleganya tersebut berdasar Keputusan Ketua Harian KKIP, Nomor: KEP/92/KKIP/XI/2020 tanggal 27 November 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam jabatan di lingkungan KKIP.

Sementara terkait unggahan tersebut, komentar netizen beragam. Ada yang menilai sampai sekarang Indonesia kehilangan banyak, akibat peran serta negara lain. Namun, selalu ada yang mengenang keluarganya yang meninggal saat misi militer di Timor Timur.

Akun Ajang Sujana @sujana_ajang menuliskan,"Apakah sekarang tidak kehilangan kedaulatan Pak?"

Komentar bernada sedih mengenang kehilangan keluarga selalu berulang setiap tahun saat tema Timor Timur diperbincangkan di lanskap media sosial. Seperti dituliskan Setiawan (@setiawan6251),"Yon Zipur 9 para Batujajar dulu juga banyak yang berangkat operasi Seroja. Tahun 1977 banyak yang gugur, Al Fatihah untuk mereka, diterima segala amal ibadahnya. Mungkin kalo korps zeni tahu Brigjend Wulang T Asmadi, pernah Ditziad."

Sementara di lanskap media sosial lain, seorang anak menceritakan bapaknya yang lulusan farmasi UGM, bekerja untuk perusahaan farmasi di Australia, ditarik kembali ke Indonesia untuk mendukung operasi ke Timor Timur. Momen mengorbankan masa depan demi operasi itu selalu ngrantes (bahasa Jawa yang kurang lebih berarti mengiris perasaan/hati) saat sejarah silam itu diglorifikasi bahkan dikomodifikasi.

Isu yang dicuatkan terkait momen Timor Timur saat ini sering kali bertema militer, hak asasi manusia maupun ragam sudut pandang lainnya.

Terkait cuitan Suryo Prabowo, akun kaum indon @mangkuto78 menuliskan,"Kalo masih saling ego, ya bakal ada yang menyusul, apalagi ada narasi mereka paling berjasa, yang lain cuma numpang."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper