Bisnis.com, JAKARTA - Eks Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mempertanyakan rapat yang dilakukan KPK di hotel mewah di Yogyakarta. Dia curiga rapat itu hanya untuk meningkatkan penyerapan anggaran.
"Walaupun penyerapan anggaran masih rendah (katanya dibawah 40%), masak kemudian mau buat acara-acara begitu? Apa sengaja untuk tingkatkan penyerapan anggaran?" kata Novel lewat akun twitter-nya, dikutip Kamis (28/10/2021).
Menurut Novel tindakan yang dilakukan lembaga antirasuah itu tidak pantas. Pasalnya, KPK selama ini jadi percontohan bagi lembaga negara lainnya.
"Enggak pantaslah, KPK selama ini sebagai percontohan lho," kata Novel.
Novel juga menilai pelaksanaan rapat itu tidak etis. Pasalnya rapat itu dilakukan di hotel mewah dan di tengah-tengah kondisi pandemi Covid-19.
"Etis enggak sih? Di tengah pandemi & kesulitan mengadakan acara begini?" ucapnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan rapat intensif selama dua hari di Yogyakarta. Rapat itu dihadiri oleh pimpinan hingga jajaran struktural.
Sekretaris Jenderal KPK Cahya Harefa menjelaskan rapat itu dilakukan untuk harmonisasi regulasi dan penyempurnaan struktur organisasi guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPK.
"Rapat intensif yang digelar di Yogyakarta ini telah diagendakan jauh-jauh hari baik dari aspek perencanaan anggaran maupun rancangan pelaksanaannya, namun harus tertunda karena kondisi pandemi dan baru bisa dilaksanakan saat ini," kata Cahya kepada wartawan, dikutip Kamis (28/10/2021).
Cahya menjelaskan dilibatkannya pimpinan dan para pejabat struktural bertujuan menyelaraskan seluruh program kerja KPK, membangun kerjasama antar-tim dan unit kerja, guna menguatkan kinerja kelembagaan.