Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Tetapkan Target Nol Karbon di 2060

Tujuan baru Arab Saudi tersebut sejalan dengan China dan Rusia, tetapi kerangka waktunya tertinggal dari ekonomi besar lainnya seperti AS, Inggris, dan Uni Eropa.
Sebuah pemandangan menunjukkan fasilitas minyak Abqaiq Saudi Aramco di Arab Saudi timur/REUTERS
Sebuah pemandangan menunjukkan fasilitas minyak Abqaiq Saudi Aramco di Arab Saudi timur/REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Arab Saudi bertekad untuk menghilangkan emisi karbon hingga nol persen pada tahun 2060.

Komitmen ini menandai pergeseran besar bagi pengekspor minyak terbesar dunia, meskipun para pejabat memberikan banyak peringatan dan menekankan bahwa Arab Saudi dan negara pengekspor minyak lainnya perlu memompa minyak mentah selama beberapa dekade mendatang.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman memberikan pengumuman tersebut di Riyadh pada hari Sabtu (23/10/2021) pada pembukaan konferensi iklim. Seperti diketahui, pemerintahnya secara konsisten menentang pemotongan investasi dalam bahan bakar fosil dan menyalahkan aktivis iklim atas lonjakan harga energi tahun ini.

Tujuan baru Arab Saudi tersebut sejalan dengan China dan Rusia, tetapi kerangka waktunya tertinggal dari ekonomi besar lainnya seperti AS, Inggris, dan Uni Eropa, yang semuanya bertujuan untuk menjadi nol pada tahun 2050.

AS dan negara-negara Eropa telah menekan Arab Saudi untuk mempercepat upaya mengurangi emisi dan berinvestasi lebih banyak dalam energi terbarukan. Keputusan putra mahkota memberikan dorongan jelang forum iklim penting COP26 yang dimulai bulan ini di Glasgow.

“Saya berharap pengumuman penting ini akan membangkitkan ambisi dari orang lain menjelang COP26,” kata presiden Inggris untuk pembicaraan tersebut, Alok Sharma, di Twitter. “Nantikan detailnya.”

Pangeran Mohammed menggarisbawahi sulitnya mengurangi emisi di negara gurun yang sangat bergantung pada minyak dan yang membakar sejumlah besar bahan bakar fosil untuk AC dan desalinasi air laut.

"Arab Saudi akan mencapai target dengan melindungi peran utama kerajaan dalam memperkuat keamanan dan stabilitas pasar energi global, mengingat kematangan dan ketersediaan teknologi yang diperlukan untuk mengelola dan mengurangi emisi," katanya dalam pidato yang direkam di forum Saudi Green Initiative.

Pemerintah akan sangat bergantung pada penangkapan karbon, kata Menteri Energi Arab Saudi Abdulaziz bin Salman. Ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon sebesar 278 juta ton per tahun pada tahun 2030, lebih dari dua kali lipat target sebelumnya," katanya.

Perusahaan energi negara Aramco, produsen minyak terbesar di dunia, sebelumnya telah menetapkan tujuan untuk mencapai emisi nol bersih dari operasi yang dimiliki perusahaan sepenuhnya pada 2050.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper