Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyebut penyandang gelar orang terkaya di Indonesia didominasi oleh masyarakat non-muslim.
Hal ini disampaikan JK dalam agenda Tablig Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW yang disiarkan di akun YouTube Masjid Istiqlal TV, Selasa (19/10).
Menurutnya, dari sepuluh orang kaya di Indonesia hanya terdapat satu yang beragama Islam. Di sisi lain, dari 100 orang miskin, sebanyak 90 persen di antaranya merupakan orang Islam.
"Lihat saja kalau ada 10 orang kaya di Indonesia paling tinggi satu yang muslim yang lainnya non muslim. Kalau ada 100 orang miksin, saya kira 90 persen yang miskin itu umat Islam," kata JK lewat siaran Youtube Masjid Istiqlal TV, Selasa (19/10/2021).
Lebih lanjut, dia meyakini dominasi non-muslim sebagai orang-orang terkaya di Indonesia merupakan dampak dari ekonomi masyarakat, khususnya muslim yang masih belum maju sehingga memang menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk memajukan ekonomi nasional dan tidak menutup diri dari ekonomi syariah.
JK menilai bahwa semua kegiatan ekonomi yang tidak haram berarti halal. Kemudian, semua ekonomi yang halal berarti ekonomi syariah.
"Sama dengan pusat industri halal, ya semuanya halal, mau industri minum, mau industri baju, industri tekstil, industri mesin semua syariah, jangan bapak tutupi ekonomi ini dengan keterbatasan, karena semua syariah," ujarnya.
Berdasarkan data Forbes per Agustus 2021 mencatatkan, predikat orang paling kaya di Indonesia diraih pengusaha berusia 80 tahun, Robert Budi Hartono dengan kekayaan US$18,3 miliar.
Selanjutnya, Michael Hartono berada di posisi kedua dengan kekayaan mencapai US$17,6 miliar. Kemudian, disusul Prajogo Pangestu dengan kekayaan US$6,5 miliar, dan di posisi keempat Sri Prakash Lohia yang memiliki kekayaan hingga US$6,2 miliar.
Berikutnya, di posisi kelima terdapat Jerry Ng dengan total kekayaan mencapai US$4,7 miliar dan Chairul Tanjung yang merupakan orang Islam yang dimaksud oleh JK dengan kekayaan US$4,0 miliar.
Untuk posisi ketujuh, ada Eddy Kusnadi Sariaatmadja dengan total kekayaan US$3,8 miliar. Kemudian, keluarga Tahir di US$3,4 miliar, posisi kesembilan ditempati oleh Djoko Susanto dengan US$2,4 miliar, dan terakhir oleh Mochtar Riady dan keluarga dengan kekayaan hingga US$2,1 miliar.