Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

La Nina Diperkirakan Datang, BMKG Peringatkan Masyarakat Hati-hati sampai Februari

BMKG sebut La Nina akan datang hingga Februari 2022 dengan intensitas curah hujan rendah hingga moderat.
Ilustrasi prediksi BMKG/www.bmkg.go.id
Ilustrasi prediksi BMKG/www.bmkg.go.id

Bisnis.com, SOLO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini kedatangan La Nina menjelang akhir tahun ini.

Berdasarkan kejadiannya pada tahun lalu, La Nina bisa meningkatkan curah hujan bulanan di wilayah Indonesia pada November-Desember-Januari sampai 70 persen dari curah hujan normalnya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, kehadiran La Nina 2021-2022 diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah hingga sedang (moderat) setidaknya sampai Februari.

Hasil pemantauan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur, saat ini nilai anomali suhu itu telah melewati ambang batas untuk kejadian fenomena La Nina yaitu -0,61 pada 10 hari (dasarian) pertama bulan ini.

Kemudian keadaan akan mendingin di bagian tengah dan timur, suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang dekat wilayah Indonesia, yakni di bagian barat, justru berubah menghangat dan menciptakan pusat tekanan udara rendah di kawasan tersebut.

Kondisi saat ini dinilai BMKG berpotensi untuk terus berkembang sampai akhir tahun dan bahkan sampai Februari.

"La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dengan tahun lalu dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20-70 persen di atas normalnya," kata Dwikorita pada Senin (18/10/2021).

Dia mengingatkan agar pemerintah daerah, masyarakat, dan semua pihak terkait agar segera bersiap mencegah dan melakukan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung ataupun terjadinya badai tropis.

Deputi Klimatologi di BMKG, Urip Haryoko, menambahkan, pada Oktober ini sebagian wilayah di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan sedang mengalami pancaroba.

Pada peralihan musim dari kemarau ke hujan itu perlu diwaspadai fenomena cuaca ekstrem yang sering muncul, seperti hujan lebat, puting beliung, angin kencang.

Cuaca ekstrem itu seperti yang sudah terjadi dan viral di media sosial mulai dari Lantung, Sumbawa, NTB, pada Jumat lalu; Bogor, Jawa Barat, serta Madiun, Jawa Timur, pada Minggu; serta Bangkalan, Jawa Timur, dan Sleman, DIY, pada Senin kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper