Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku telah menyampaikan pesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa dirinya siap mundur dari jabatannya jika dinilai tidak mampu menjalankan tugas.
"Saya sudah sampaikan (ke) Pak Presiden. Kalau saya ini tidak mampu, saya akan sampaikan ke Pak Presiden, saya yang akan mundur," kata Risma dikutip melalui video Youtube Linjamsos Oke, Kamis (14/10/2021).
Pernyataan tersebut disampaikan Risma saat bertemu dengan sejumlah petugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (13/10/2021).
Dalam video berdurasi 15.50 menit itu, Risma awalnya meminta para petugas pendamping PKH untuk bekerja secara profesional, amanah, dan tulus serta dirinya juga menyebutkan tidak bisa menambah gaji para petugas pendamping lantaran sudah ada ketentuannya.
Mantan Wali Kota Surabaya itu juga menceritakan pengalamannya sebagai Mensos yang harus pergi ke banyak daerah untuk memastikan penyaluran bansos tepat sasaran.
"Saya Minggu baru pulang. Senin hanya sehari di Jakarta, pergi lagi. Besok pulang, bukan ke Surabaya, ke Bangkalan. Saya harus menyiapkan itu. Tapi saya jalani, kalau saya nggak ikhlas nggak kuat fisik ini. Saya mohon ayolah teman-teman apa yang kita cari, kita syukuri apa yang kita miliki," ujar Risma.
Pada bagian akhir video, Risma meminta para pendamping PKH agar tidak main-main dalam bekerja karena tugas mereka menyangkut masyarakat miskin. Jika terbukti main-main, maka Risma tidak akan memberikan ampun. Hal yang sama, kata Risma, juga berlaku pada dirinya.
Sekadar informasi, Tri Rismaharini resmi dilantik menjadi Menteri Sosial pada 23 Desember 2020 yangmenggantikan rekan separtainya di PDIP, Juliari Peter Batubara yang tersangkut kasus korupsi bansos.
Sejak awal menjabat sebagai Mensos, aksi politisi PDIP ini berhasil mencuri perhatian publik. Mulai dari aksinya menyusuri Jakarta mencari gelandangan, mendatangi lokasi terjadi pemotongan bansos, hingga mengecek penyaluran bansos keliling Indonesia.