Bisnis.com, JAKARTA – Relawan Sahabat Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) mendeklarasikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut sebagai calon presiden 2024.
Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan bahwa munculnya relawan-relawan bagus untuk negara demokrasi.
“Artinya ada kelompok masyarakat secara terbuka memberikan dukungan kepada Luhut. Relawan itu kan tidak melulu ujungnya kelak menjadi presiden,” katanya saat dihubungi, Minggu (10/10/2021).
Hendri menjelaskan bahwa dukungan relawan Luhut adalah bukti apresiasi ketokohan dan kinerja Luhut sebagai pembantu presiden.
Hal tersebut juga ditegaskan oleh Juru Bicara Sahabat Luhut, Sarjan Andesbaya. Pendukung melihat kerja Luhut sebagai menteri selama tujuh tahun sangat memuaskan.
Menurut Hendri, apabila semua tokoh memiliki relawan sangat bagus. Yang penting adalah dukungan tersebut asli (genuine) dan bukan bayaran.
Baca Juga
“Tahunya bagaimana? Kalau relawan itu genuine biasanya makin lama makin besar. Dan besarnya itu alami, tidak kemudian menunggu dukungan sponsor,” jelasnya.
Meski begitu, nama Luhut masih tidak ada dalam elektabilitas beberapa survei. Terbaru, dilakukan oleh Arus Survei Indonesia yang melakukan sigi periode 26 Agustus sampai 3 September.
Survei dilakukan secara nasional di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden yakni 1.200 orang dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif’an menerangkan bahwa jika pilpres dilaksanakan saat ini, kabinet Jokowi yang mendapat suara tertinggi adalah Prabowo Subianto (15,7 persen), Sandiaga Uno (10,5 persen), Tri Rismaharini (7,1 persen), Tito Karnavian (6,8 persen), dan Sri Mulyani (6,3 persen).
Sedangkan dari ketua umum partai politik adalah Prabowo Subianto (10,20 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (8,6 persen), Megawati Soekarno Putri (6,3 persen), Zulkifli Hasan (4,7 persen), dan Airlangga Hartarto (2,4 persen).
Apabila semua tokoh potensial disatukan, maka elektabilitas tertinggi ditempati Prabowo dengan angka 17,1 persen.
“Setelah itu Anies Baswedan 14,5 persen, Ganjar Pranowo 10,9 persen, Sandiaga Salahudin Uno 8,5 persen, Ridwan Kamil 8,2 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 8,1 persen,” awal bulan lalu.
Angka tersebut tidak terlalu berbeda dengan hasil Survei & Polling Indonesia (SPIN). Survei SPIN dilakukan pada 7 sampai 21 Agustus dengan 1.670 responden berusia minimal 17 tahun yang tersebar di 34 provinsi.
Sigi menggunakan metode multi-stage random. Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,4 persen.
Direktur SPIN Igor Dirgantara mengatakan bahwa nama Prabowo lebih unggul dibanding tokoh-tokoh yang sudah mulai bergerilya memperkenalkan diri atau mereka yang diprakirakan bakal maju dalam kontestasi pilpres 2024.
Elektabilitas Prabowo sebesar 21,9 persen. Disusul berturut-turut oleh Anies Baswedan 16,1 persen, Ganjar Pranowo 15,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 8,7 persen.
Petinggi partai seperti Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ada di peringkat ketujuh dan kesebelas. Tingkat elektabilitas Puan ada di 2,3 persen atau di bawah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 4,9 persen.
Sedangkan Airlangga 1 persen. Konsistennya elektabilitas Prabowo menurut Igor diduga karena ada peristiwa yang diketahui publik terkait aktivitas-aktivitasnya tersebar luas dan sangat mudah diakses.
Oleh karena itu, tidak mengherankan bila elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra ini berada di posisi puncak dengan perolehan sebesar 21,9 persen.
Publik melihat tindakan dan sikap Prabowo konsisten terhadap isu-isu yang diangkatnya pada saat kampanye sebelum menjadi menteri pertahanan sekarang. Faktor usia dianggap publik bukanlah halangan seseorang untuk ikut berkompetisi di pemilihan umum 2024.
“Meskipun demikian, elektabilitas yang diperoleh para kandidat saat survei dilaksanakan masih sangat mungkin berubah karena ada 70 persen publik yang masih membutuhkan informasi-informasi tambahan yang dijadikan sumber rujukan dalam menetapkan pilihannya akan diberikan kepada calon presiden yang berkompetisi,” katanya.