Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinasi Covid-19 Lambat, Rusia Laporkan Rekor Angka Kematian

Hingga kini baru 29 persen dari populasi orang dewasa di Rusia yang menerima dua suntikan dari salah satu dari tiga vaksin yang digunakan.
Seorang ilmuwan menunjukkan sampel vaksin untuk melawan penyakit  Covid-19 yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology, di Moskow, Rusia, (6/8/2020)./Antara-Reuters
Seorang ilmuwan menunjukkan sampel vaksin untuk melawan penyakit Covid-19 yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology, di Moskow, Rusia, (6/8/2020)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia melaporkan rekor jumlah kematian akibat Covid-19 selama empat dari enam hari terakhir masa gelombang keempat, sedangkan tingkat vaksinasi masih di bawah 30 persen dari populasi orang dewasa.

Sebanyak 883 kematian dilaporkan dengan 25.781 kasus virus Corona sehingga menjadikan jumlah kematian resmi menjadi 210.000 kasus.

Sementara itu, perhitungan berdasarkan data kematian yang tersedia untuk umum menunjukkan bahwa antara awal pandemi hingga Juli tahun ini angka kematian hampir menembus 600.000 orang.

Pandemi juga telah menyasar pemimpinan Rusia. Bulan lalu, Presiden Vladimir Putin terpaksa mengasingkan diri setelah “puluhan orang” di lingkaran dalam presiden dinyatakan positif.

“Perkembangan baru-baru ini sangat memprihatinkan,” kata Vasiliy Vlasov, seorang ahli epidemiologi di Sekolah Tinggi Ekonomi Moskow seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (5/10/2021).

Dia mengatakan salah satu penyebab lonjakan angka kematian adalah akibat tingkat vaksinasi yang sangat lamban.

Rusia, yang merupakan negara pertama yang membuat vaksin virus Corona, terus berjuang untuk memvaksinasi penduduknya.

Hingga kini baru 29 persen dari populasi orang dewasa yang menerima dua suntikan dari salah satu dari tiga vaksin Rusia yang digunakan, sedangkan vaksin yang dibuat di luar negeri tidak diedarkan.

Sejumlah paejabat mengatakan sebagian besar orang di rumah sakit tidak divaksinasi, dan Putin telah berulang kali mendesak Rusia untuk mendapatkan suntikan. Jajak pendapat independen menunjukkan bahwa banyak orang Rusia skeptis terhadap vaksin buatan Rusia.

Selain itu, tes antibodi virus Corona sangat populer di Rusia dan beberapa pengamat mengatakan hal itu berkontribusi pada rendahnya jumlah vaksinasi.

Pakar kesehatan mengatakan tes antibodi tidak dapat diandalkan baik untuk mendiagnosis Covid atau menilai kekebalan. Antibodi yang dicari oleh tes ini hanya dapat berfungsi sebagai bukti adanya infeksi di masa lalu.

Seorang ahli bedah di Rumah Sakit Klinik Moskow yang tidak mau memberikan nama lengkapnya, mengatakan bahwa pasien rawat inap meningkat dengan cepat.

“Beberapa minggu ini kami sangat sibuk. Rawat inap meningkat dengan cepat lagi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper