Bisnis.com, JAKARTA – Co-founder dan chief executive officer of BioNtech Ugur Sahin menyatakan formula baru akan dibutuhkan sekitar pertengahan 2022 untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan mutasi virus Corona.
Pria yang menahkodai perusahaan asal Jerman yang mengembangkan vaksin Covid-19 ini mengatakan ketika varian Covid-19 misalnya delta tidak terlalu berbeda dengan virus awalnya, varian baru lainnya diyakini akan membutuhkan suntikan tambahan untuk memacu imun tubuh.
“Tahun ini [vaksin berbeda] tidak dibutuhkan, tetapi pertengahan tahun depan, kemungkinan ceritanya bisa berbeda. Ini melibatkan evolusi berkelanjutan dan evolusinya sudah dimulai,” katanya, dilansir Bloomberg, Senin (4/10/2021).
BioNTech bermitra dengan perusahaan Amerika Serikar, Pfizer Inc., untuk mengembangkan vaksin Covid-19. Pada bulan lalu, perusahaan ini telah menyerahkan data ke regulator AS untuk penggunaan vaksin untuk usia 5-11 tahun.